Advertisement

Kementerian Pertanian Gandeng TNI Kawal Harga Gabah

Newswire
Rabu, 19 Februari 2025 - 19:07 WIB
Ujang Hasanudin
Kementerian Pertanian Gandeng TNI Kawal Harga Gabah Panen padi / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian menggandeng TNI  untuk mengawal serapan gabah kering panen (GKP) petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan, yakni Rp6.500 per kilogram.

"Kita tidak bisa membiarkan harga gabah jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram karena ini menyangkut kesejahteraan petani. Oleh karena itu, saya meminta bantuan penuh dari TNI untuk memastikan serapan Bulog berjalan optimal dan harga tetap stabil,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Advertisement

Wamentan menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teritorial Mabes TNI yang bertajuk Sinergi Akselerasi Swasembada Pangan Nasional di Denma Mabes TNI, Jakarta.

Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog ini menegaskan pentingnya peran TNI dalam mengawal serapan GKP di lapangan untuk memastikan tingkat produksi dan harga tetap stabil.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menekankan bahwa harga gabah harus dijaga minimal Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Dia juga mengatakan bahwa jika harga gabah jatuh di bawah angka tersebut, petani akan merugi, yang dapat berdampak negatif pada produksi di musim tanam berikutnya.

“Kita tidak bisa membiarkan harga gabah jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram karena ini menyangkut kesejahteraan petani. Jika harga anjlok, petani akan merugi dan dampaknya bisa mengganggu produksi musim tanam berikutnya," ujarnya.

BACA JUGA: Harga Gabah di Bawah Standar, Dinas Pertanian Kulonprogo Pertemukan Petani dan Bulog

Wamentan juga menambahkan bahwa keterlibatan TNI selama ini sudah terbukti memberi dampak positif dalam sektor pertanian, baik dari segi peningkatan produksi melalui program pompanisasi, optimalisasi lahan, dan pencetakan sawah, maupun dalam menjaga kestabilan harga pasca-panen.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat tantangan fluktuasi harga gabah yang sering merugikan petani. Oleh karena itu, peran TNI sebagai pengawal kebijakan ini sangat dibutuhkan agar tidak ada pihak yang membeli gabah di bawah harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Dibeli lebih mahal boleh, dibeli lebih rendah tidak boleh. Ini aturan yang sudah ditetapkan Presiden. Kami minta bantuan penuh dari seluruh jajaran TNI untuk mengawal serapan Bulog agar harga gabah di tingkat petani tetap stabil,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cekcok dengan Teman, Wanita Asal Gunungkidul Nekat Lompat dari Jembatan Kretek II

Bantul
| Jum'at, 21 Februari 2025, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Tipe Destinasi yang Dipilih Gen Z Saat Berwisata

Wisata
| Selasa, 18 Februari 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement