Advertisement
Dampak Serangan Udara Israel ke Lebanon, Aktivitas di Bandara Internasional Rafik Hariri di Beirut Turun Drastis
Ilustrasi mudik menggunakan pesawat / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Gelombang besar serangan udara Israel ke Lebanon berdampak pada aktivitas perjalanan di Bandara Internasional Rafik Hariri di Beirut. Jumlah penumpang dan penerbangan turun drastis.
Kepala Asosiasi Agen Perjalanan dan Turis Lebanon, Jean Abboud, menjelaskan bahwa sebanyak 14 maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan ke Lebanon. Ia mengatakan jumlah penumpang di bandara tersebut menurun sekitar 30 persen hingga 40 persen.
Advertisement
BACA JUGA: Ribuan Demonstran di Roma Desak Israel Hentikan Geneosida di Palestina
"Beberapa maskapai besar menangguhkan penerbangan ke Lebanon, termasuk Swiss International Air Lines, Kuwait Airways, Transavia, Air France, Lufthansa, dan Saudi Airlines," paparnya dikutip Selasa (24/9/2024).
Maskapai penerbangan nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), menambah penerbangan ekstra untuk mengakomodasi kesenjangan yang disebabkan oleh tidak adanya maskapai lain, ujarnya.
Sedikitnya 182 korban tewas dan 727 orang lainnya terluka akibat serangan udara besar-besaran Israel yang menargetkan beberapa wilayah di Lebanon sejak Senin pagi, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Militer Israel mengatakan telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara di Lebanon sejak dini hari, menandai pemboman terberat sejak dimulainya permusuhan pada 8 Oktober lalu.
Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel menyusul serangan udara mematikan pada Jumat (20/9) yang menewaskan sedikitnya 45 korban—termasuk anak-anak dan perempuan—serta melukai puluhan orang di pinggiran selatan Beirut.
Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan utama Ahmed Wahbi, tewas akibar serangan Israel.
Serangan itu terjadi dua hari setelah sedikitnya 37 korban tewas dan lebih dari 3.000 orang lainnya terluka dalam dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon.
Sementara pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut, Tel Aviv tidak membantah atau mengonfirmasi keterlibatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Waspadai Jalur Ekstrem di Gunungkidul
- Bupati Apresiasi Program Padat Karya di Gunungkidul, Begini Alasannya
- Manchester City ke Semifinal Carabao Cup Seusai Kalahkan Brentford
- Waspada Scam, Ribuan Warga DIY Jadi Korban Penipuan Online
- Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
Advertisement
Advertisement





