Advertisement
Ini Alasan PDIP Batal Umumkan Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta 2024, Pilih Usung Pramono-Rano Karno
Ketua Umum PDIP Megawati juga datang ke Markas DPP PDIP sekitar pukul 13.31 WIB didampingi oleh putranya Prananda Prabowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung hingga Ketua DPP PDIP yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (26/8 - 2024) siang ini. Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengungkap alasan batal mengumumkan Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta 2024. Ternyata, PDIP ingin mengusung Pramono Anung-Rano Karno dan bukan Anies Baswedan.
Menurut Bendahara Umum PDIP Utara Olly Dondokambey, PDIP tidak mengusung Anies Baswedan untuk Pilkada DKI Jakarta dan lebih memilih duet tersebut.
Advertisement
BACA JUGA: Anies Baswedan Batal Diumumkan Sebagai Cagub Jakarta oleh PDIP Siang Ini
Olly menjelaskan, duet tersebut akan diumumkan setelah pidato Megawati di DPP PDIP selesai. Dia mengatakan surat rekomendasi untuk pasangan tersebut tengah dipersiapkan. "Pramono-Rano," ujar Olly kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (26/8/2024).
Sebelumnya, Anies Baswedan tampak mengenakan pakaian tenun warna merah di kediamannya Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Anies adalah salah satu kandidat calon gubernur DKI Jakarta yang tengah menjalin komunikasi dengan PDIP di Pilkada DKI Jakarta.
Anies kemudian berpamitan dan meminta restu kepada ibunya Aliyah Rasyid Baswedan dan beserta istrinya Ferry Farhati di ruang keluarga.
"Anies berangkat dulu ya, mohon doa restunya semoga dilancarkan hari ini,” jelas Anies, dikutip dari keterangan resmi pada Senin (26/8/2024).
Anies dijadwalkan untuk menyambangi Kantor DPP PDI Perjuangan pada Senin (26/8/2024) siang.
Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, mengungkapkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu dijadwalkan ke Kantor DPP PDI Perjuangan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, pada Senin siang.
Meski begitu, Angga enggan menjelaskan lebih detail mengenai tujuan kunjungan Anies Baswedan ke markas partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Iya ke DPP, tetapi detailnya bisa ditanya ke PDIP," ujar Angga dilansir dari Antara, Senin (26/8/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Kementerian PUPR Tambah Anggaran untuk IKN Rp9,11 Triliun di 2025
Jokowi Heran Izin Pembangunan PLTP Bisa Sampai 6 Tahun
Advertisement
Gempa di Jawa Barat Dipicu Aktivitas Sesar Garsela
Kaesang Datangi KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum
Ledakan Pager di Lebanon Tewaskan 9 Orang, Ribuan Lainnya luka-luka
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Garut Jawa Barat, Terasa hingga Bandung
Advertisement
Muhammadiyah Akan Kembangkan Amal Usaha di Ibu Kota Nusantara
Indonesia Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum
PDIP Bantah Pertemuan Megawati dengan Prabowo Bahas Jatah Kursi Menteri
Kabar Tsunami Batam dan Tanjungpinang, BMKG Pastikan Kabar Hoaks
Advertisement
Kapal Tenggelam, 1 Orang Tewas
Berita Pilihan
- Gempa di Bandung Menyebabkan Sejumlah Kerusakan, Berikut Sejumlah Video yang Tersebar di Medsos
- Gempa di Jawa Barat Dipicu Aktivitas Sesar Garsela
- Viral Seorang Perempuan Digigit Anjing Saat Sedang Berjalan, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Viral Lima Wanita Pendaki Ditemukan Menangis Usai Tersesat di Gunung Muria
- Libur Maulid Nabi, 9.061 Wisatawan Kunjungi Gunung Bromo
Advertisement
Ini Sejumlah Pelanggaran yang Berpotensi Terjadi dan Melibatkan ASN di Pilkada, Panwaslu: Ingat Netralitas!
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- Selain Ajukan Klarifikasi ke KPK, Kaesang Juga Mengisi Formulir Gratifikasi
- Istana Negara Garuda di IKN Disebut Ramah Publik Seperti Gedung Putih Amerika
- Kisruh Kadin, Jokowi Buka Pintu untuk Kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid, Dengan Syarat...
- Beli Alphard dan Tanah Pribadi, Hakim Agung Gazalba Tolak Lakukan Pencucian Uang
- Vladimir Putin Keluarkan Dekrit, Perintahkan Penambahan Jumlah Tentara
- Jokowi Ingin Indonesia jadi Pusat Ekonomi Syariah, Ini Alasannya
- Keberatan Dituntut 15 Tahun Penjara, Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh: Dugaan Gratifikasi Hanya Rp200 Juta
Advertisement
Advertisement
