Advertisement

Presiden Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Mewaspadai Inflasi Akibat Neraka Iklim

Dany Saputra
Jum'at, 14 Juni 2024 - 13:37 WIB
Maya Herawati
Presiden Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Mewaspadai Inflasi Akibat Neraka Iklim Ilustrasi Kekeringan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala daerah diminta Presiden Joko Widodo untuk mewaspadai tantangan perubahan iklim ke depan. Saat ini perubahan iklim ditandai dnegan gelombang panas yang menurut Presiden bisa berdampak ke tingkat inflasi yang tinggi.

Jokowi mengawali imbauannya dengan merujuk pada peringatan Sekjen PBB bahwa dunia sudah menuju neraka iklim.

Advertisement

"Ngeri. Neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi lima tahun ke depan. Satu tahun terakhir kita merasakan betul adanya gelombang panas. Periode terpanas," ujarnya di Istana Kepresidenan pada acara Rakornas Pengendalian Inflasi, Jumat (14/6/2024).

Dia mencontohkan, suhu terpanas di India belakangan ini sudah mencapai 50 derajat celsius sedangkan di Myanmar hingga 45,8 derajat celsius.

Masalahnya, lanjut Jokowi, masyarakat bisa berteduh untuk berlindung dari kondisi cuaca tersebut. Namun, tidak dengan dampaknya terhadap pangan.

BACA JUGA: Daftar SMA Terbaik di DIY Versi UTBK 2022, Bisa Jadi Rekomendasi PPDB 2024

Kepala Negara kembali merujuk pada pernyataan lembaga internasional, kali ini FAO, bahwa dunia bisa mengalami kelaparan berat di 2050 apabila kondisi iklim saat ini didiamkan begitu saja.

Oleh sebab itu, di dalam negeri, Jokowi mewanti-wanti pemerintah pusat dan daerah agar mengantisipasi dari sekarang. Terdapat perkiraan bahwa 50 juta petani akan mengalami kekurangan air sehingga bisa berdampak pada kekurangan pangan.

"Artinya apa? Jangan main-main urusan kekeringan. Jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya nanti bisa ke inflasi. Begitu stok tidak ada, produksi kekurangan, artinya harga pasti akan naik otomatis itu. Hukum pasarnya seperti itu," jelasnya.

Untuk itu, Jokowi telah berpesan ke Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR dan Panglima TNI agar secepatnya memasang dan membangun pompa-pompa hingga berjumlah sekitar 20.000 pada daerah-daerah penghasil utama beras. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Gempur Rokok Ilegal

Advertisement

alt

Reformasi Kalurahan, Momentum Penyederhanaan Layanan Mewujudkan Masyarakat Sejahtera

Jogja
| Rabu, 26 Juni 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit

Wisata
| Sabtu, 22 Juni 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement