Advertisement

WHO Sebut 1,6 Juta Orang Sakit Setiap Hari karena Makanan yang Tidak Aman, Anak-anak Paling Rentan

Newswire
Sabtu, 08 Juni 2024 - 11:37 WIB
Ujang Hasanudin
WHO Sebut 1,6 Juta Orang Sakit Setiap Hari karena Makanan yang Tidak Aman, Anak-anak Paling Rentan Ilustrasi Keracunan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GENEVA—Organisasi si Kesehatan Dunia atau WHO menyebut 1,6 juta orang jatuh sakit setiap harinya karena mengonsumsi makanan yang tidak aman dan anak-anak di bawah 5 tahun menanggung 40 persen beban penyakit bawaan makanan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO, Francesco Branca, saat konferensi pers PBB di Jenewa, Jumat (7/6/2024).

Advertisement

Branca menekankan bahaya keamanan pangan tidak mengenal batas negara dan dalam pasokan pangan global yang semakin saling terhubung, risiko yang ditimbulkan oleh pangan yang tidak aman dapat dengan cepat berkembang dari masalah lokal menjadi masalah darurat internasional.

Krisis kemanusiaan di banyak belahan dunia, dinilainya, turut mendorong kerawanan pangan dan membahayakan keamanan pangan.

Pejabat tersebut mendesak pemerintah memastikan bahwa keamanan pangan jelas dalam rencana aksi nasional demi keamanan kesehatan.

Termasuk memastikan bahwa rencana komunikasi risiko diperbarui dan bergerak menuju sistem pengawasan terpadu untuk kesehatan hewan, lingkungan, dan manusia.

BACA JUGA: BPOM di Yogyakarta Kuatkan Keamanan Pangan di Komunitas Desa, Pasar dan Sekolah

Senada, pejabat senior Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Markus Lipp memandang pangan yang aman sebagai hal yang mendasar dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Lipp menambahkan bahwa pangan yang aman juga merupakan salah satu prasyarat untuk memenuhi rencana strategis FAO untuk memungkinkan produksi, nutrisi, lingkungan, dan kehidupan yang lebih baik.

Dikarenakan anak-anak di bawah usia 5 tahun menanggung beban tertinggi penyakit bawaan makanan, ia menilai peningkatan keamanan pangan akan menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian anak.

“Ketika pangan diproduksi dan diperdagangkan dalam sistem pertanian pangan yang aman dan berkelanjutan, hal ini berkontribusi terhadap kehidupan yang sehat dan meningkatkan keberlanjutan dengan memungkinkan akses pasar dan produktivitas, yang mendorong pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, terutama di daerah pedesaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara - Anadolu

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Libur Sekolah Pakai Trans Jogja ke Lokasi Wisata

Jogja
| Kamis, 04 Juli 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement