Advertisement
Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Polisi Turki menembakkan gas air mata dan peluru karet serta menahan puluhan pengunjuk rasa hari buruh atau May Day 1 Mei di Lapangan Taksim Istanbul.
Dilansir dari Le Monde, lebih dari 40.000 polisi dikerahkan di seluruh Istanbul, bahkan memblokir jalan-jalan kecil dengan penghalang logam dalam upaya mencegah berkumpulnya pengunjuk rasa.
Advertisement
BACA JUGA: Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di dekat balai kota di distrik Sarachane, menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk menghentikan pengunjuk rasa menerobos barikade.
Menurut laporan media setempat, setidaknya 150 orang telah ditahan pada tengah hari, namun pihak berwenang tidak mengkonfirmasi jumlah tersebut. Beberapa ditahan saat mencoba memasuki Taksim Square.
Penghalang logam tinggi dipasang di sekitar alun-alun, tempat pihak berwenang melarang demonstrasi sejak tahun 2013, ketika alun-alun tersebut menjadi fokus demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan
Taksim merupakan tempat berkumpulnya perayaan May Day hingga tahun 1977, ketika sedikitnya 34 orang terbunuh dalam demonstrasi. Pihak berwenang membukanya kembali pada tahun 2010, namun ditutup kembali setelah protes tahun 2013.
Dilansir dari New Arab, Polisi Turki pada hari Selasa menutup Lapangan Taksim di pusat Istanbul untuk mencegah protes May Day ketika Presiden Recep Tayyip Erdogan memperingatkan serikat pekerja untuk menghindari tindakan provokatif.
BACA JUGA: Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Peningkatan langkah-langkah keamanan ini dilakukan sehari setelah Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan pihak berwenang telah menetapkan 40 area untuk perayaan May Day kecuali Lapangan Taksim yang menjadi simbolnya.
Yerlikaya mengatakan beberapa serikat pekerja telah menuntut untuk menggunakan alun-alun tersebut, yang merupakan pusat protes tahun 2013 terhadap pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang sekarang menjadi presiden, namun hal itu tidak diizinkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Haji 2025, Arab Saudi Ingatkan Masyarakat Indonesia Tidak Menggunakan Visa Selain Visa Haji
- Korban Tewas dan Terluka Akibat Ledakan di Iran Bertambah
- India-Pakistan Memanas, Aksi Saling Tembak Terus Terjadi
- Ancaman Ledakan Bom di Mapolres Pacitan, Densus Disiagakan
- Dugaan Kecurangan UTBK-SNBT 2025, Begini Kata Panitia SNPMB
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee Iran Bertambah Jadi 25 Orang
- Bulog Klaim Telah Menyerap 1,5 Juta Ton Setara Beras dari Petani Lokal
- Dedi Mulyadi Hentikan Dana Hibah Yayasan Pendidikan, Diduga Banyak Diselewengkan
- Brando Susanto Meninggal Dunia di Halal Bihalal PDIP, Terjatuh Saat Memberikan Sambutan
- Kemlu RI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Iran
- Bakamla Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula Pasir Asal Malaysia
- BKN Siapkan Percepatan Peningkatan Kompetensi ASN
Advertisement
Advertisement