Advertisement

Golkar-Gerindra Bersatu dengan PKB-PKS di Pilkada Boyolali

Nimatul Faizah
Minggu, 07 April 2024 - 22:17 WIB
Maya Herawati
Golkar-Gerindra Bersatu dengan PKB-PKS di Pilkada Boyolali Kepala Daerah - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI—Empat partai politik (parpol) yang berseberangan koalisi di masa Pilpres 2024 kini berbalik arah berkoalisi untuk memenangkan Pilkada 2024 di Boyolali, Jawa Tengah.

Empat dari lima partai politik atau parpol yang diprediksi lolos ke parlemen DPRD Boyolali bersepakat secara de facto untuk membentuk Koalisi Boyolali Tersenyum untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Boyolali 2024.

Advertisement

Pernyataan pembentukan koalisi secara de facto tersebut terjadi dalam pertemuan para pimpinan parpol di salah satu restoran wilayah Boyolali, Sabtu (6/4/2024) sore.

Empat parpol tersebut yaitu Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra, dan PKB. Acara tersebut dikemas dalam bingkai silaturahmi dan dihadiri oleh para pengurus serta kader partai

Sekretaris DPC Partai Gerindra Boyolali, Rohmat Junaidi, menjelaskan koalisi dibentuk untuk mengusung dan mendukung calon bupati-calon wakil bupati di Pilkada Boyolali 2024.

BACA JUGA: Beredar Kabar Pilpres Bakal Diulangi Lagi, Ini Faktanya

“Akan tetapi, masih ada sedikit kendala di partai terkait mekanisme masing-masing. Kalau dari Gerindra tidak ada kendala, sudah klir, kami siap maju. Kami siap challenge sebagai koalisi di Pilkada Boyolali,” jelas Rohmat.

Ia menjelaskan gabungan empat partai politik tersebut secara de facto telah bersepakat dan bersatu membentuk koalisi di Pilkada Boyolali 2024. Namun, secara de jure masih belum klir karena masih ada partai yang harus mengurus mekanisme internal.

“Sehingga belum bisa sampai deklarasi. Namun, saya sampaikan kami men-de facto-kan bahwa PKS, Golkar, Gerindra, dan PKB solid menuju Koalisi Boyolali Tersenyum. Kami sampaikan secara de facto kami solid,” kata dia.

Ketika nanti koalisi dideklarasikan, segala rekrutmen terkait calon kepala daerah bakal dilakukan oleh tim koalisi. Setelah itu, baru membawa keputusan koalisi ke DPP masing-masing. “Untuk masalah nama, kami belum bisa mengerucut. Insyaallah setelah Lebaran,” jelas dia.

Ia menjelaskan meski sudah disepakati oleh empat partai politik, Koalisi Boyolali Tersenyum tidak menutup pintu dan siap menggandeng partai nonparlemen untuk menyukseskan Pilkada Boyolali.

Rohmat menjelaskan partai koalisi akan menggandeng partai nonparlemen seusai deklarasi secara de jure. “Sudah banyak [partai nonparlemen] komunikasi dengan kami. Namun, ini kami lebih menyederhanakan [dengan empat partai dulu] karena biar segera matang dulu,” jelas dia.

Sesuai rancangan Partai Gerindra, koalisi tidak hanya untuk pemilihan bupati akan tetapi hingga tataran parlemen di DPRD Boyolali. Rohmat menjelaskan paling tidak akan ada tiga fraksi yang bisa dibentuk selain PDIP yaitu Fraksi PKS, Fraksi Golkar, dan Fraksi Gerindra-PKB.

Sedangkan, Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin, menyampaikan pertemuan tersebut sebagai komunikasi politik yang dijalin pasca-Pemilu 2024. PKS terbuka kepada semua pihak untuk berkoalisi menghadapi Pilkada Boyolali 2024.

“Dulu kami mengusung 01 [PKB dan PKS], ada yang mengusung 02 dari Gerindra dan Golkar. Tentu di lapangan kami ada gesekan sana sini saat suasana Pemilu. Ini bagian dari komunikasi politik yang kami jalin dan jalankan,” jelas dia.

Untuk mengarah ke koalisi, Nur Arifin menjelaskan proses masih berjalan karena ada mekanisme partai secara internal yang harus dilalui. Ia mengatakan arah ditentukan oleh DPP masing-masing parpol. PKS Boyolali juga terus berkomunikasi dengan pihak terkait untuk langkah ke depan agar lebih baik.

 “Riil tahapan Pilkada bakal berlangsung setelah anggota DPRD dilantik karena sejak itu prasyarat terhadap usungan calon bupati dan gubernur didasarkan pada pelantikan tersebut,” jelas dia.

Semangat Perubahan

Sekretaris Dewan Syuro PKB Boyolali, Rudi Hartono, mengatakan DPC PKB Boyolali harus menunggu arahan DPP dan DPW karena mereka yang mempunyai hak untuk memberikan tiket koalisi.

“Kami di Boyolali ada kebersamaan, di mana partai nonmerah saling digencet. Insyaallah dengan kami bersilaturahmi dan bersama-sama menjadikan ada keseimbangan. Syukur-syukur bisa sampai berkoalisi untuk mengusung calon di Pilkada,” jelas Rudi.

Ia berharap ketika empat partai berkoalisi, dengan kebersamaan bisa memenangi Pilkada Boyolali. Bahkan, bisa berkesinambungan hingga Pilkada Jawa Tengah.

“Saat ini kami belum bisa tanda tangan secara de jure untuk koalisi, akan tetapi secara kebersamaannya, sebenarnya secara de facto sudah,” kata dia.

Wait and See

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Boyolali, Iswahyu Yuwono, mengatakan keempat parpol memiliki semangat perubahan untuk Boyolali. Wahyu menjelaskan dari DPD Partai Golkar Boyolali mendorong perkembangan dan perubahan di Boyolali.

Walaupun masih wait and see, Golkar tetap berupaya semaksimal mungkin ada calon bupati-wakil bupati yang diharapkan masyarakat. Partai politik hanya sebagai pengusung dan calon nantinya akan dipilih masyarakat.

Ia mengatakan untuk mengusung perubahan di Boyolali tidak mudah. Namun, tidak ada salahnya mengawali pertemuan empat partai parlemen non-PDIP.

“Artinya supaya di Boyolali bisa dinamis, dalam arti suasana yang khusus berkaitan dengan Pilbup nanti. Teman-teman partai nonmerah yang memiliki wakil di dewan, telah berkomunikasi, tujuannya ingin jangan sampai [lawan] bumbung kosong lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Indonesia Vs Irak, Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 03:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement