Advertisement

Promo Desember

Tayangkan Prabowo di Masa Tenang, Close The Door Deddy Corbuzier Disorot Warganet

Rio Sandy Pradana
Rabu, 14 Februari 2024 - 07:17 WIB
Sunartono
Tayangkan Prabowo di Masa Tenang, Close The Door Deddy Corbuzier Disorot Warganet Close The Door program Youtube milik Deddy Corbuzier menayangkan Prabowo Subianto pada Selasa (14/2/2024). Hal itu mendapatkan sorotan dari warganet dan dibandingkan dengan film Dirty Vote. Tagar Close The Door menjadi viral dan trending topic di media sosial X (dulu bernama Twitter). - Youtube.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Close The Door program Youtube milik Deddy Corbuzier menayangkan Prabowo Subianto pada Selasa (14/2/2024). Hal itu mendapatkan sorotan dari warganet dan dibandingkan dengan film Dirty Vote. Tagar Close The Door menjadi viral dan trending topic di media sosial X (dulu bernama Twitter).

Adapun, penayangan di akun YouTube tersebut sudah ditonton sebanyak 3,2 juta kali hingga Rabu (14/2/2024) pukul 03.00 WIB. Warganet banyak yang memberikan komentarnya soal siniar Close The Door yang berjudul "Omon-omon tentang Nasi 'Goreng' Sama Prabowo" tersebut.

Advertisement

BACA JUGA : Ikut Komentari Dirty Vote, KSAD Maruli: Isinya Pernyataan Gak Bernyali

Mereka menilai penayangan siniar tersebut tidak jauh berbeda dengan Dirty Vote yang dianggap sebagai kampanye hitam karena rilis saat masa tenang Pilpres 2024. "Loh loh loh, di saat Dirty Vote dianggap black campaign karena tayang di minggu tenang, eh pak Prabowo hari ini ada di Close the Door. Iki piye sih lur." tulis akun @kem*lpale**.

Di sisi lain, ada juga warganet yang menyebut isi tayangan siniar tersebut dianggap netral dan tidak bersifat mengajak orang untuk memilih Prabowo-Gibran, yang merupakan paslon 02. "Aku rangkum aja podcast close the door yg biasa ini : pembukaan haha hihi biasa, ngmgin ttg “hoax”, bahasan ttg dicubit ibu2, ngmg in “gemoy”, masalah ekonomi hijau," tulis akun @w*ndi_wi**ya17.

Adapun, film dokumenter "Dirty Vote" disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menjelaskan film itu digarap dalam waktu sekitar 2 minggu yang mencakup riset, produksi, penyuntingan, sampai rilis. Pembuatannya melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.

Dalam waktu kurang lebih 5 jam setelah siar di YouTube, film itu saat ini telah dilihat 355.831 orang dan dan disukai oleh 51.294 pengguna YouTube. Sementara hingga Selasa pukul 19.00 WIB, film tersebut telah disaksikan sekitar 7,5 juta penonton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pohon Tumbang, Tanah Bergerak Sampai Banjir Luapan Air Terjadi di Bantul Usai Diguyur Hujan Sepanjang Hari

Bantul
| Kamis, 12 Desember 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement