Advertisement
Ini Negara-Negara dengan Jumlah Tunawisma Terbanyak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) memperkirakan setidaknya ada 150 juta orang menjadi tunawisma di dunia pada 2021. Dengan kata lain, sekitar 2% populasi dunia adalah tunawisma.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terdapat 1,6 miliar orang di seluruh dunia yang hidup dalam kondisi perumahan yang tidak memadai, dan sekitar 15 juta orang harus terusir setiap tahunnya.
Advertisement
Di beberapa wilayah seperti Timur Tengah, penyebab utama tingginya angka tunawisma adalah konflik antara dua negara, yang mengakibatkan tingginya kerusakan dan kerugian infrastruktur.
Selain itu, beberapa negara mengalami bencana alam yang menghancurkan unit pemukiman, dan ketika masyarakat atau pemerintah tidak mempunyai cukup uang untuk membangun kembali, para korban tetap kehilangan tempat tinggal.
Namun, dalam kasus lain, tunawisma adalah akibat dari tidak terjangkaunya perumahan. Dengan meroketnya harga rumah secara global dan masyarakat tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk membeli rumah, menjadi tuna wisma adalah hal yang lumrah di beberapa negara.
Berikut ini adalah ulasan daftar 10 negara dengan jumlah tunawisma tertinggi di dunia dari yang paling sedikit hingga terbanyak:
Indonesia
Populasi Tunawisma pada 2024: sekitar 3.000.000 orang.
Penyebab utama tingginya jumlah tunawisma di Indonesia adalah urbanisasi dan Covid-19. Pemerintah Indonesia belum berbuat banyak untuk membantu permasalahan ini, namun malah lebih banyak melarang permukiman kumuh.
Kelangkaan lahan juga membuat masyarakat semakin sulit mendapatkan tempat tinggal. Organisasi seperti Habitat for Humanity telah memberikan dukungan dan membantu 40.000 keluarga di negara ini mendapatkan akses terhadap perumahan yang aman.
Yaman
Populasi Tunawisma pada 2024: 3.858.000
Yaman sedang menghadapi krisis dimana lebih dari 3 juta orang kehilangan tempat tinggal, beberapa dari mereka terpaksa mengungsi beberapa kali selama bertahun-tahun.
Penyebab utamanya adalah kemiskinan karena mempengaruhi hampir 78% populasi. Yaman sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan 80% penduduknya membutuhkan bantuan.
Terdapat kekurangan sumber daya penting seperti air, layanan kesehatan, dan makanan di negara ini. Pemerintah Yaman memiliki struktur hukum yang tidak stabil, sehingga tidak mampu memberikan banyak bantuan untuk tujuan ini.
Namun, banyak organisasi telah memberikan bantuan ke Yaman seperti Human Concern International, dan membantu keluarga pengungsi untuk mendapatkan rumah.
BACA JUGA: Akhir 2024 Pelabuhan Gesing Beroperasi, Pemkab Gunungkidul Kumpulkan Nelayan
Filipina
Populasi Tunawisma pada 2024: 4.500.000
Meskipun merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, Filipina menghadapi krisis tunawisma yang cukup besar. Pada 2024, terdapat 4.500.000 tunawisma di negara ini.
Pemerintah memberikan bantuan kepada para tunawisma melalui program seperti MCCT-HSF yang memberikan dukungan keuangan kepada keluarga tunawisma, seperti dana untuk pendidikan, kesehatan, dan hibah perumahan.
Namun, jumlah tunawisma kemungkinan besar akan meningkat karena masalah kemiskinan dan tidak adanya cara yang sah bagi masyarakat untuk mendapatkan rumah.
Afganistan
Populasi Tunawisma pada 2024: 4.660.000
Afghanistan menghadapi gelombang besar tunawisma sejak perang tahun 2001. Baru-baru ini, 400.000 warga Afghanistan terpaksa keluar dari Pakistan, menyebabkan 90% dari mereka kehilangan tempat tinggal.
Konflik yang sedang berlangsung di Afghanistan telah menjadikan negara tersebut sebagai salah satu negara termiskin dengan perekonomian yang tidak stabil.
Dengan kondisi politik negara saat ini, tampaknya negara ini sedang menuju ke arah otokrasi. Organisasi kemanusiaan seperti Komite Penyelamatan Internasional telah memberikan bantuan dan dukungan kepada pengungsi Afghanistan.
Kolombia
Populasi Tunawisma pada 2024: 4.943.000
Terdapat hampir 5 juta tunawisma di Kolombia, yang merupakan sekitar 8,9% dari populasi negara tersebut. Populasi tunawisma di Kolombia sebagian besar tinggal di daerah kumuh.
Penyebab utama tunawisma di negara ini adalah kemiskinan, kecanduan narkoba, dan konflik internal. Untungnya, organisasi seperti Habitat for Humanity telah membantu membangun lingkungan bagi mereka yang membutuhkan. Ada pula organisasi seperti Homeless World Cup Foundation, yang membantu komunitas tunawisma membangun karier di bidang olahraga.
Bangladesh
Populasi Tunawisma pada 2024: 5.000.000
Bangladesh memiliki populasi tunawisma terbesar ke-6, dengan sekitar 5 juta orang yang saat ini menjadi pengungsi. Penyebab tingginya angka tunawisma di Bangladesh adalah karena bencana alam, kurangnya perumahan yang terjangkau, tingginya angka pengangguran, dan kemiskinan. Mayoritas populasi tunawisma di Bangladesh adalah pengungsi, terutama dari Myanmar.
Baru-baru ini, kebakaran di kamp Rohingya di Bangladesh telah menyebabkan 7.000 orang kehilangan tempat tinggal. Pemerintah Bangladesh juga memiliki Program Ashrayan untuk menciptakan rumah bagi para tunawisma.
Republik Demokrasi Kongo
Populasi Tunawisma pada 2024: 5.332.000
Kongo juga menghadapi krisis tunawisma, dengan lebih dari 5,3 juta orang saat ini menjadi pengungsi. Alasan utama tunawisma di Kongo adalah bencana alam, kurangnya sumber daya, dan konflik etnis antarkelompok militer.
Sebagian besar populasi tunawisma di Republik Demokratik Kongo adalah pengungsi. Organisasi seperti UNICEF, USAID, dan Amnesty International membantu dan memberikan bantuan kepada para tunawisma di negara tersebut.
Suriah
Populasi Tunawisma pada 2024: 6.568.000
Suriah adalah negara yang menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, mempunyai populasi tuna wisma sebanyak lebih dari 6,5 juta orang.
Alasan utama terjadinya krisis tunawisma di Suriah adalah konflik politik dan perekonomian yang tidak stabil. Negara ini juga mempunyai tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, dan 90% penduduknya hidup dalam kemiskinan dan bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Organisasi nirlaba seperti Action for Humanity berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat rentan di negara ini, termasuk para pengungsi dan tunawisma. Action for Humanity telah membangun sebuah kota untuk pengungsi Suriah, yang menampung sekitar 500 keluarga.
Mesir
Populasi Tunawisma pada 2024: 12.000.000
Mesir mempunyai 12 juta tunawisma, terutama akibat bencana perkotaan yang menyebabkan banyak orang mengungsi.
Sebagian besar tunawisma di Mesir tinggal di gubuk yang dibangun sendiri, sementara yang lain tinggal di jalanan. LSM seperti Hope Village Society dan Plan International Egypt bekerja untuk mendukung anak-anak tunawisma.
Kementerian Kesehatan dan Kependudukan juga sedang menyelidiki krisis tunawisma di Mesir untuk memberikan suaka dan pengobatan kepada orang-orang yang mengalami tunawisma.
Pakistan
Populasi Tunawisma pada 2024: 20.000.000
Pakistan memiliki 20 juta tunawisma yang tinggal di sana, termasuk anak-anak dan orang tua. Jumlah tunawisma di Pakistan meningkat akibat inflasi, pengungsian, dan kemiskinan.
Bencana banjir tahunan di negara ini semakin memperburuk krisis ini, menghancurkan infrastruktur dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Sekitar 40 persen penduduk Pakistan tidak memiliki rumah untuk ditinggali, dan sebagian besar dari mereka mencari perlindungan di daerah kumuh.
Meskipun pemerintah Pakistan telah meluncurkan inisiatif hunian, proyek tersebut telah dihentikan sejak pandemi terjadi.
Nigeria
Populasi Tunawisma pada 2024: 24.400.000
Negara yang menduduki peringkat teratas adalah Nigeria, negara dengan epidemi tunawisma terburuk, dengan 24 juta orang saat ini menjadi tuna wisma.
Negara ini memiliki tingkat kemiskinan sebesar 63%, dan biaya hidup terus meningkat. Tingkat kepemilikan rumah di Nigeria menurun sebesar 5% pada 2023. Organisasi seperti Sheltered Hope Initiative fokus pada pengurangan tunawisma di Nigeria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tambang Nikel di Raja Ampat Disarankan untuk Ditutup Permanen
- Buntut Kasus Tahanan Kasus Pencabulan Tewas Dikeroyok, 3 Polisi Denpasar Dihukum
- Wakil Mendikdasmen Sebut Implementasi Pendidikan Gratis Kemungkinan Tahun Depan
- Cegah Tawuran Pelajar, Ketua DPRD Jateng Usulkan Kompetisi Bela Diri
- Bentrok Pengunjuk Rasa di Los Angeles Meluas, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Advertisement

Ingat! Pembentukan Koperasi Merah Putih Jadi Syarat Pencairan Dana Desa Termin Kedua
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Ungkap Alasan Dirut PT Sritex Dicekal ke Luar Negeri
- Garda Nasional AS Terlibat Bentrok dengan Pengunjuk Rasa
- Bank Dunia Rilis Jumlah Orang Miskin di Indonesia Naik jadi 194,4 Juta, Ini Penyebabnya
- Kronologi Vihara Cilincing Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp1 Miliaran
- Bentrok Pengunjuk Rasa di Los Angeles Meluas, Polisi Tembakan Gas Air Mata
- Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Psikis Dokter yang Memperkosa Pasiennya
- Badan Geologi: Berpotensi Erupsi Freatik, Tak Ada Perluas Titik Panas Gunung Tangkuban Perahu
Advertisement
Advertisement