Advertisement
Pakai Drone, Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera saat Liputan di Gaza

Advertisement
Harianjogja.com, GAZA—Seorang juru kamera Al Jazeera terbunuh serangan drone atau pesawat tak berawak pada Jumat (15/12/2023) saat melaporkan peristiwa pemboman yang telah terjadi sebelumnya di sebuah sekolah.
Padalah bangunan sekolah tersebut menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi di Jalur Gaza selatan.
Advertisement
Al Jazeera menyatakan drone Israel menembakkan rudal ke arah sekolah itu. Reuters belum dapat memverifikasi rincian insiden ini. Militer Israel tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.
BACA JUGA: Dampak Perang Hamas vs Israel, 3.714 Pelajar dan 209 Guru Palestina Tewas
Juru kamera bernama Samer Abu Daqqa itu tidak bisa mendapatkan perawatan medis setelah terluka dalam serangan di Sekolah Farhana di Khan Younis dan meninggal karena luka-lukanya sebelum ambulans diizinkan masuk ke daerah tersebut, menurut Al Jazeera.
"Setelah Samer terluka, dia dibiarkan mati kehabisan darah selama lebih dari lima jam, ketika pasukan Israel mencegah ambulans dan petugas penyelamat untuk menghubunginya, sehingga tidak memberikan perawatan darurat yang sangat dibutuhkan," kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.
Samer melaporkan dari kota di selatan Gaza, yang menjadi pusat serangan darat Israel dalam beberapa hari terakhir.
Selain Samer, tiga pekerja penyelamat Gaza juga tewas dalam serangan di sekolah tersebut, kata departemen Pertahanan Sipil, bagian dari kementerian dalam negeri yang dikuasai Hamas. Reuters belum dapat menentukan urutan kejadiannya.
BACA JUGA: 500.000 Warga di Gaza Terancam Kelaparan
Kepala koresponden Al Jazeera Wael al-Dahdouh terluka di tangannya dalam serangan itu tetapi berhasil mencapai rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan atas luka-lukanya, kata Al Jazeera.
Dahdouh, seorang koresponden Gaza, sangat dikenal oleh pemirsa di Timur Tengah setelah bulan lalu dalam siaran langsung yang emosional, dia mengungkapkan bahwa istri, putra, putri dan cucunya tewas dalam serangan udara Israel.
Perang dua bulan di Gaza telah memakan banyak korban jiwa bagi para jurnalis, dengan sedikitnya 64 reporter dan pekerja media tewas, kata Komite Perlindungan Jurnalis pada Jumat.
CPJ menyeru kepada pihak berwenang internasional untuk "melakukan penyelidikan independen terhadap serangan tersebut untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku."
Ditanya tentang pembunuhan Samer Abu Daqqa, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan: "Kami masih belum memiliki indikasi bahwa Israel sengaja mengejar jurnalis yang meliput perang ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Kota Jogja dan Bantul
- Donald Trump Desak Kesepakatan Akhiri Shutdown Pemerintah AS
- Istana Sebut Insiden Pesantren Al-Khoziny Jadi Atensi Khusus Prabowo
- Ratusan Pendukung Palestina Action di London Ditangkap Polisi
- Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Nepal Tewaskan 22 Warga
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Spesifikasi dan Harga iPhone 17 Series dan iPhone Air yang Bakal Dirilis di Indonesia
- Asita DIY Sebut Kunjungan Wisman September 2025 Masih Tinggi
- Bayi Perempuan Hidup Dibuang di Jalan Rongkop Gunungkidul
- Komplotan Maling Perhiasan di Wonogiri Dibekuk Polisi
- Mensesneg Ungkap Isi Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Kertangera
- Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Nepal Tewaskan 22 Warga
- Starting Eleven Persipal vs PSS, Super Elja Ubah Racikan Pemain di Lini Tengah
Advertisement
Advertisement