Advertisement
KA Probowangi Tabrak Elf di Lumajang Tadi Malam, Begini Penjelasan PT KAI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia (KAI) angkat bicara ihwal kecelakaan lalu lintas antara mobil elf dengan KA Probowangi rute Ketapang-Surabaya Gubeng di Lumajang.
Kecelakaan terjadi saat mobil elf melewati perlintasan rel kereta tanpa palang pintu di Km. 138+0 petak di jalan antara Stasiun Randuagung-Stasiun Klakah, Minggu (19/11/2023) pukul 19.53 WIB ditabrak oleh KA Probowangi yang tengah melintas.
Advertisement
Kecelakaan elf dengan kereta api tersebut memakan korban jiwa sebanyak 11 orang penumpang elf, sedangkan seluruh penumpang KA 266 Probowangi dalam kondisi selamat.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya prihatin dan menyesal atas kejadian tersebut.
Adapun, tabrakan elf dengan KA Probowangi tersebut menyebabkan keterlambatan jadwal kereta hingga 13 menit karena terhenti di lokasi kejadian.
Didiek menuturkan, seluruh pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api saat melalui perlintasan sebidang.
Hal tersebut sesuai Pasal 124 UU 23/2007 tentang Perkeretaapian dan Pasal 114 UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. "Kereta api memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba sehingga pengguna jalan harus mendahulukan perjalanan KA," ujar Didiek dalam keterangan resmi, Senin (20/11/2023).
Lebih lanjut, Didiek mengatakan, KAI meminta Kemenhub, Kementerian PUPR, dan pemerintah daerah (Pemda) dapat meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang sesuai kewenangannya masing-masing.
Evaluasi keselamatan atas keberadaan perlintasan sebidang di wilayah harus terus dilakukan.
Didiek menjelaskan, pemilik jalan yakni pemerintah daerah atau pusat adalah pihak yang harus mengelola perlintasan sebidang seperti melengkapi perlengkapan keselamatan atau menutup perlintasan sebidang yang dinilai membahayakan bagi keselamatan.
BACA JUGA: Kecelakaan Kereta Lumajang, 8 Korban Meninggal Dunia Dipulangkan ke Surabaya
Aturan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 94/2018 wewenang untuk penanganan dan pengelolaan perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan dilakukan oleh pemilik jalannya.
Perlintasan sebidang di jalan nasional dikelola oleh menteri, di jalan provinsi dikelola oleh gubernur, dan di jalan kabupaten/kota/desa dikelola bupati/wali kota.
KAI mengimbau agar seluruh pihak yang berkewajiban melengkapi peralatan keselamatan di lintasan sebidang seperti rambu-rambu, penerangan, palang pintu, dan penjaga perlintasan sebidang.
"Masyarakat juga diharapkan agar berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang, dan disiplin mematuhi rambu-rambu yang terdapat di perlintasan sebidang. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
- Nama Ahok dan Djarot Masuk Bursa Pilkada Jakarta 2024 dari PDI Perjuangan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
Advertisement
Grand Triumph 2024 Akan Digelar di Jogja, Diikuti Atlet Panahan Indoor dari 24 Negara
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 900 Meter
- Gunung Ibu Meletus, Warga di Empat Desa Dievakuasi
- Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!
- Dugaan Korupsi Taspen, KPK Panggil Pimpinan Perusahaan KB Valbury Sekuritas
- Mantan Menteri Pertanian SYL Beri Uang Pelicin WTP Rp12 Miliar, BPK Periksa Auditornya
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
- Ribut-Ribut Soal UKT, Ini Daftar PTN dengan Tarif Termahal
Advertisement
Advertisement