Advertisement
Suparman Marzuki Minta Profesor UII Ikut Bersuara Terkait Kondisi Hukum Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mantan Ketua Komisi Yudisial sekaligus Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Suparman Marzuki meminta profesor hukum UII ikut memberikan pandangannya terhadap carut marutnya kondisi hukum di Indonesia saat ini. Hal itu disampaikan Suparman dalam penyerahan SK Kenaikan Jabatan Akademik Profesor kepada Dosen Fakultas Hukum UII, Profesor Ridwan, Senin (6/11/2023).
Suparman meminta para profesor hukum UII ikut memberikan konstribusi dalam membangun tatanan hukum di Indonesia agar lebih baik lagi. Ia menyebut kondisi negara saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Advertisement
“Apalagi peristiwa hukum belakangan. Saya kira para profesor Fakultas Hukum UII punya bobot untuk memberikan pandangan terhadap situasi saat ini yang luar biasa memalukan. Hukum menjadi instrumen dari kekuasaan yang mencabut proses demokrasi, mencabut prinsip negara hukum yang melibatkan pusat kekuasaan,” kata Suparman Marzuki.
Selain itu, ia mengingatkan kepada ahli hukum di UII terkait pesan moral dalam memberikan keterangan sebagai saksi ahli di persidangan. Ia termasuk orang yang tidak sepakat dengan ahli hukum memberikan keterangan di persidangan.
“Imbauan moril saya kira, memang 20 tahun Sarjana Hukum laku keras, terutama jadi ahli diminta untuk memberikan keterangan di persidangan. Termasuk administrasi hukum ini sangat sedikit jumlahnya,” katanya.
Sementara itu Rektor UII mengingatkan terkait pentingnya tawadlu intelektual. Sikap kerendahhatian atau tawaduk yang merupakah titik tengah antara kesombongan, di satu sisi, dan sikap mencela diri sendiri atau minder, di sisi lain. Orang yang tawaduk tidak menghargai dirinya sendiri terlalu berlebihan alias tidak menjadi sombong, dan juga tidak terlalu merendahkan diri sendiri yang memunculkan rasa malu atau minder.
“Begitu juga untuk konteks tawaduk intelektual. Ketika tawaduk intelektual hilang, maka orang dapat terjebak dua ekstrem. Di sisi ekstrem yang satu ada kekeraskepalaan yang tidak mau berubah karena merasa semua pengetahuan yang dimilikinya sempurna dan tanpa cacat,” katanya.
BACA JUGA : Senin Jalani Sidang Vonis, Kuasa hukum Sebut Lukas Enembe Sakit & Tak Bisa Hadir
Dengan bertambahnya Profesor Ridwan, maka UII mempunyai 38 profesor aktif. Jumlah itu menjadikan proporsi dosen dengan jabatan akademik profesor mencapai 4,7 persen (38 dari 800 orang). Dari 38 tersebut, proporsi terbesar, sebanyak 11 (atau 28,9 persen) berada di Fakultas Hukum UII. Saat ini, sebanyak 263 dosen berpendidikan doktoral. Sebanyak 69 berjabatan lektor kepala dan 118 lektor. “Mereka semua [187 orang] tinggal selangkah lagi mencapai jabatan akademik profesor,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Gunungkidul Akan Perluas Jangkauan Layanan Bus Sekolah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement