Advertisement

PGN Berpotensi Sumbang Penurunan Gas Rumah Kaca 23%, Berikut Penjelasannya

Newswire
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 13:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
PGN Berpotensi Sumbang Penurunan Gas Rumah Kaca 23%, Berikut Penjelasannya Kapal kargo melakukan bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/4/2018). - Bisnis Indonesia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), berpotensi menyumbang penurunan gas rumah kaca sebesar 23%. Upaya ini dilakukan dengan mengembangkan layanan bunker gas alam cair (LNG bunkering service). 

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan LNG merupakan energi fosil yang memiliki potensi besar untuk diutilisasi sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan bagi kapal laut. 

Advertisement

"Penggunaan LNG sebagai bahan bakar kapal ini dapat mereduksi gas rumah kaca hingga 23 persen jika dibandingkan dengan bahan bakar berbasis minyak saat ini," katanya dalam paparannya pada ajang Indonesia Maritime Expo 2023 di Jakarta, Rabu (18/10/2023). 

Oleh karena itu, menurut dia, PGN sebagai badan usaha gas bumi terbesar di Indonesia, menyiapkan diri dalam penyediaan LNG bunkering services. 

Baca Juga: Warga Jogja dan Sleman Pengin Langganan Jaringan Gas, Begini Caranya 

Achmad mengungkapkan pihaknya tengah menggodok inisiatif strategis terkait LNG bunkering services yaitu LNG bunkering terminals dan LNG bunkering vessels

LNG bunkering terminals dirancang sejak Juli 2022 dengan skema shore-to-ship bunkering. Adapun terminal yang berpotensi dikembangkan untuk inisiatif ini adalah Terminal LNG Bontang dan Terminal LNG Arun. 

LNG bunkering vessels menerapkan skema ship-to-ship bunkering. Inisiatif yang didesain pada Desember 2022, berpotensi dikembangkan di sejumlah titik pelabuhan di Batam, Tanjung Priok-Cilegon, Tanjung Perak, Bali-NTB, Makassar-Kaltim, dan Teluk Bintuni. 

"Saat ini, LNG merupakan pilihan terbaik sebagai alternatif bahan bakar untuk kapal laut dalam rangka penurunan emisi. Selain itu, terdapat ketersediaan infrastruktur LNG di Bontang yang terletak di rute ALKI II yang melintasi Selat Lombok menuju Selat Makassar, rute ini lebih efisien untuk pelayaran dari Australia ke Asia Timur dan sebaliknya. Faktor kunci sukses untuk menyediakan LNG bunkering adalah peran seluruh stakeholder untuk menciptakan sebuah shared commitment," ujar Achmad. 

Baca Juga: Asyik! Jaringan Gas Mulai Dipasang di Sleman, Ini Titik Lokasinya 

Alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan alur yang ditetapkan untuk menghubungkan dua perairan bebas yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. 

Alur itu ditetapkan untuk pelaksanaan lintas alur laut kepulauan berdasarkan konversi hukum internasional. Semua kapal dan pesawat udara asing yang melintas ke utara atau ke selatan, harus melintasi ALKI.

ALKI dibagi menjadi tiga yakni ALKI I, ALKI II, dan ALKI III. ALKI II merupakan rute pelayaran internasional terpendek antara Australia dan Asia Pasifik, sehingga lebih efisien sekitar 17%.

Kondisi tersebut menjadi enabler untuk inisiatif LNG bunkering di Terminal LNG Bontang sebagai alternatif yang berpotensi di Selat Malaka.

"Dengan kondisi peluang-peluang yang ada untuk LNG bunkering service, maka sinergi seluruh seluruh stakeholder sangatlah esensial. Tak terbatas dalam hal penyediaan LNG beserta infrastrukturnya. Tetapi, juga terkait dengan engine and fuel conversion pada kapal, certificate of compliences, legal and permits, hingga kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang supportif terhadap LNG bunkering services," ujar Achmad.

Achmad menambahkan selain menambah portofolio bisnis, PGN menjunjung tinggi nilai lebih dari LNG sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan untuk bahan bakar kapal laut.

"Lebih dari 85 persen komposisi LNG adalah metana (CH4) yang memiliki karbon terendah. Maka, LNG bunkering services diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi menuju pencapaian target NZE 2060 dan menghadapi perubahan iklim," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement