Advertisement
Jarang Tertangkap Kamera, Putin Terlihat Bawa Koper Nuklir saat Kunjungi China
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah video menunjukkan momen langka Presiden Rusia Vladimir Putin berada di China dengan ditemani para ajudannya yang membawa koper nuklir milik Rusia.
Setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Rabu (18/10/2023), Putin tertangkap kamera tengah berjalan ke pertemuan lain yang dikelilingi oleh keamanan dan diikuti oleh dua perwira angkatan laut Rusia berseragam yang masing-masing membawa sebuah koper. Kamera kemudian memperbesar salah satu koper tersebut. Tas kerja nuklir Rusia biasanya dibawa oleh seorang perwira angkatan laut. Koper ini dikenal sebagai "Cheget", diambil dari nama Gunung Cheget di Pegunungan Kaukasus dan selalu dibawa oleh presiden setiap saat, tetapi jarang tertangkap kamera.
Advertisement
"Ada beberapa koper yang tanpanya, perjalanan Putin tak akan lengkap," ungkap koresponden Kremlin untuk kantor berita negara RIA, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga: Putin Bahas Kerja Sama Tanpa Batas dengan Xi Jinping
Dalam video lain, Putin berjalan keluar dari pertemuan di Beijing dengan para perwira angkatan laut, lagi-lagi direkam hanya beberapa langkah dari Putin yang menyeringai ketika ia berjalan menuruni tangga. Presiden AS juga memiliki perangkat semacam itu yang disebut "sepak bola nuklir". Koper tersebut menyimpan kode-kode yang akan digunakan presiden untuk mengesahkan perintah peluncuran rudal nuklir jika dia tidak berada di Gedung Putih.
Perang Ukraina telah meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Washington ke tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba 1962, tepat ketika China berusaha untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya agar sesuai dengan statusnya sebagai negara adidaya yang baru muncul.
Baca Juga: Vladimir Putin Minta Pertumpahan Darah di Gaza Palestina Dihentikan
Parlemen Rusia mengambil langkah pertama pada hari Selasa untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif. Anggota parlemen memperingatkan AS bahwa Rusia mungkin akan meninggalkan pakta tersebut. Pada dasarnya, koper tersebut merupakan alat komunikasi super rahasia yang menghubungkan presiden dengan para petinggi militernya dan kemudian ke pasukan roket melalui jaringan komando dan kontrol elektronik "Kazbek". Kazbek mendukung sistem lain yang dikenal sebagai "Kavkaz". Menteri Pertahanan Rusia, yang saat ini dijabat oleh Sergei Shoigu, juga memiliki koper nuklir. Kepala staf umum, yang saat ini dijabat oleh Valery Gerasimov, mungkin juga memilikinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Patwal untuk Utusan Khusus Presiden Diminta Ditinjau Ulang
- KPK Yakin Menang Lawan Gugatan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto
- Vaksin dan Masker Dua Alat untuk Cegah Wabah HMPV dan Influenza
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Geledah Rumah Eks Ketua PN Surabaya, Kejaksaan Agung Sita Uang Rp21 Miliar
- Biaya Haji Kemungkinan Bisa Turun Lagi
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Dugaan Penganiayaan Darso oleh Polisi Jogja, Polda Jateng Periksa 13 Saksi
- Mayat Pensiunan Brigjen TNI Ditemukan di Laut Marunda, Mabes TNI Lakukan Penelusuran
- KPK Yakin Menang Lawan Gugatan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- Kejagung Dalami Peran Panitera PN Surabaya dalam Kasus Vonis Bebas Ronald Tannur
Advertisement
Advertisement