Advertisement
Menag Ingatkan Petugas Haji Responsif Dampingi Calon Jemaah Haji 2023

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Selama pelaksaan ibadah Haji, para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) diingatkan untuk responsif membantu jamaah calon haji yang kelelahan akibat cuaca panas di Arab Saudi. Pasalnya pada musim haji 1444 Hijriah suhu panas di Arab Suadi bisa mencapai 42 derajat Celcius.
"Kalau jamaah terlalu kepayahan karena suhu tinggi, petugas harus responsif. Kalau dibutuhkan payung siapkan payung, kalau dibutuhkan semprotan air, semprotkan air," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten di Tangerang, Rabu (24/5/2023)
Advertisement
Berdasarkan laporan dari Arab Saudi, pada siang hari suhu di Madinah bisa di atas 39 hingga 42 derajat Celcius, sedangkan malam hari suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat Celcius.
BACA JUGA: Dua Kantor Layanan Kesehatan Haji Disiapkan di Madinah dan Mekkah
Dari pantauan situs cuaca Arab Saudi, dalam satu minggu ke depan suhu di Tanah Suci pada siang hari diperkirakan bisa mencapai 42 derajat Celcius.
Mengingat cuaca panas tersebut, akan membuat jamaah calon haji Indonesia cepat lelah sehingga para petugas harus responsif membantu mereka agar tidak dehidrasi.
"Kita minta petugas untuk lebih memberikan pengawasan dan pelayanan," kata dia.
Di samping itu, Yaqut juga meminta para peserta haji agar selalu menjaga stamina dan fisik. Jamaah calon haji diimbau untuk sering membasahi anggota badan dengan air.
Sekretaris Petugas PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah Abdillah meminta jamaah mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri membawa peralatan, seperti payung, kaca mata hitam, botol minum, dan obat-obatan.
BACA JUGA: Jadwal Pemberangkatan Jemaah Calon Haji 2023
"Jamaah harus waspada, paparan sinar Matahari terus-menerus akan membuat kulit terbakar dan terasa di kulit, serta dehidrasi," kata dia.
Meski tidak haus, kata dia, jamaah diingatkan untuk minum minimal seteguk setiap setengah jam dan sebaiknya membawa semprotan air untuk sesekali disemprotkan ke wajah.
Berbeda dengan Indonesia, udara di Arab Saudi, termasuk di Madinah, memiliki kelembapan rendah. Akibatnya, kulit dan bibir mudah kering. Bila dibiarkan, dapat menimbulkan gatal-gatal dan bibir pecah-pecah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cuaca Buruk, Pesawat Batik Air Putar Balik ke Bandara Soekarno-Hatta
- Simak Perubahan Rute dan Peron Penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang, Berlaku Mulai Hari Ini
- OTT KPK di Sumut Jerat 5 Tersangka, Menteri PU: Saya Tidak Akan Menutupi
- Filipina Diguncang Gempa Tektonik Magnitudo 6,1
- MK Putuskan Pemilu dan Pilkada Dipisah Waktunya, Kemendagri Masih Mendalami Putusan
Advertisement

Bansos PKH Kemensos Semester 1 di Kulonprogo Sudah Disalurkan ke Penerima
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Transformasi Digital Indonesia, Kementerian Komdigi Sebut Mahsiswa Vokasi Harus Jadi Punggawa Utama untuk AI
- Korupsi Proyek Jalan di Sumut, KPK Buka Peluang Periksa Bobby Nasution
- Generali Indonesia Resmikan Kantor Keagenan di Jogja, Ini Tujuannya
- Pasca OTT KPK Terkait Proyek Jalan di Sumut, Menteri PU akan Lakukan Evaluasi Seluruh Pejabat
- IAEA Dilarang Masuk ke Area Pengembangan Fasilitas Nuklir Iran
- Menteri Dody Merasa Tertampar Pegawai PU Terlibat OTT Bersama Anak Buah Bobby Nasution
- Wamenpar Minta Pengelola Tempat Wisata hingga Pemda Beri Jaminan Keselamatan untuk Wisatawan
Advertisement
Advertisement