Advertisement

Mahfud: Kelompok Mayoritas Jangan Sewenang-wenang, di Negara Lain Kita Minoritas

Aprianus Doni Tolok
Senin, 15 Mei 2023 - 08:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mahfud: Kelompok Mayoritas Jangan Sewenang-wenang, di Negara Lain Kita Minoritas Mahfud ke Kelompok Mayoritas: Jangan Sewenang-wenang, di Negara Lain Kita Minoritas - YouTube ICMI TV

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta umat muslim di Indonesia tidak sewenang-wenang terhadap kaum minoritas. Meskipun di Indonesia mayoritas, Islam di negara lain adalah minoritas. 

Ia berpesan kepada umat Islam untuk senantiasa saling menghormati antarumat beragama. Alasannya adalah Islam merupakan agama inklusif dan kosmopolit dalam hidup bernegara. 

Advertisement

"Tidak satupun negara di dunia ini yang monolitik. Mungkin Saudara bisa bangga, saya di Indonesia. Di Indonesia saya mayoritas, di Amerika enggak, di Perancis enggak,” katanya dalam acara Halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Silatudahmi Tokoh Bangsa, dikutip dari YouTube ICMI TV, dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Senin (15/5/2023). 

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan bahwa Indonesia pada dasarnya dibangun sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan (religious nation state) sehingga usai Idulfitri, hendaknya seluruh rakyat mengembalikan Tanah Air pada asal muasalnya yang fitri atau suci.

Baca juga: Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga di IsDB

Menurutnya, alasan para pendiri bangsa memilih konsep religious nation state bukan Islamic nation state karena rakyat Indonesia beragam kepercayaannya sehingga menyebut Tuhannya dengan nama dan penghayatan yang berbeda.

"Tuhan kita berbeda-beda antarpemeluk agama dan di situ kita dipersatukan oleh perbedaan," ujarnya.

Dengan demikian, sudah seharusnya toleransi menjadi ciri khas rakyat Indonesia dan menganggap perbedaan adalah ciptaan Tuhan.

"Ini menjadi dasar dari NKRI yang religious nation state berdasarkan Pancasila. Kita paham perbedaan dan terima perbedaan karena Allah yang menciptakan karena Allah berkuasa. Kalau Allah mau menyatukan [agama] bisa, karena dia berkuasa. Tapi kenapa berbeda? Karena Allah sendiri yang menciptakan perbedaan," jelasnya.

Karena itulah ia meminta agar semua kelompok saling menjaga toleransi dan jangan memandang rendah kelompok lain karena paham mayoritas dan minoritas. 

Sumber: Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Damri dari Titik Nol Kilometer ke Pantai Baron Gunungkidul dan Parangtritis Bantul

Jogja
| Jum'at, 27 Desember 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement