Mahfud: Kelompok Mayoritas Jangan Sewenang-wenang, di Negara Lain Kita Minoritas
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta umat muslim di Indonesia tidak sewenang-wenang terhadap kaum minoritas. Meskipun di Indonesia mayoritas, Islam di negara lain adalah minoritas.
Ia berpesan kepada umat Islam untuk senantiasa saling menghormati antarumat beragama. Alasannya adalah Islam merupakan agama inklusif dan kosmopolit dalam hidup bernegara.
Advertisement
"Tidak satupun negara di dunia ini yang monolitik. Mungkin Saudara bisa bangga, saya di Indonesia. Di Indonesia saya mayoritas, di Amerika enggak, di Perancis enggak,” katanya dalam acara Halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Silatudahmi Tokoh Bangsa, dikutip dari YouTube ICMI TV, dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Senin (15/5/2023).
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan bahwa Indonesia pada dasarnya dibangun sebagai negara kebangsaan yang berketuhanan (religious nation state) sehingga usai Idulfitri, hendaknya seluruh rakyat mengembalikan Tanah Air pada asal muasalnya yang fitri atau suci.
Baca juga: Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga di IsDB
Menurutnya, alasan para pendiri bangsa memilih konsep religious nation state bukan Islamic nation state karena rakyat Indonesia beragam kepercayaannya sehingga menyebut Tuhannya dengan nama dan penghayatan yang berbeda.
"Tuhan kita berbeda-beda antarpemeluk agama dan di situ kita dipersatukan oleh perbedaan," ujarnya.
Dengan demikian, sudah seharusnya toleransi menjadi ciri khas rakyat Indonesia dan menganggap perbedaan adalah ciptaan Tuhan.
"Ini menjadi dasar dari NKRI yang religious nation state berdasarkan Pancasila. Kita paham perbedaan dan terima perbedaan karena Allah yang menciptakan karena Allah berkuasa. Kalau Allah mau menyatukan [agama] bisa, karena dia berkuasa. Tapi kenapa berbeda? Karena Allah sendiri yang menciptakan perbedaan," jelasnya.
Karena itulah ia meminta agar semua kelompok saling menjaga toleransi dan jangan memandang rendah kelompok lain karena paham mayoritas dan minoritas.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Daftar Wilayah yang Nihil Permohonan Sengketa Pilkada di MK Termasuk DIY
- Pilkada Jakarta Bersih dari Gugatan Sengketa, Pramono-Rano Karno Sah Menangkan Pemilihan
- Sistem Zonasi dalam PPDB Diminta Berbasis Hak Anak
- Mantan Menkumham Yassona Laoly Dipanggil KPK sebagai Saksi
- Pemerintah Diminta Susun Peta Jalan untuk Mengatasi Masalah PPDB Zonasi
Advertisement
Cetak Generasi Pemuda yang Njogjani, Dinas Dikpora Jogja Gelar Yogyakarta Youth Camp 2024
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- ASN Singapura Terbaik di Dunia, Begini Kondisi ASN Indonesia
- Presiden Prabowo Hargai PDIP di Luar Pemerintahan
- Aktivis HAM Dokumentasikan Kejahatan Bashar al-Assad Terhadap 6.000 Petugas
- Mesin Pompa SPBU Meledak, Operator Wanita Alami Luka Bakar
- Dugaan Korupsi Rp300 Triliun: Helena Lim Bantah Tuduhan Sebagai Pengumpul Keuntungan Smelter
- Belgia Berikan Hak Kerja Bagi PSK
- RK-Suswono Terima Hasil Pilkada Jakarta 2024 dan Cabut Aduan di DKPP
Advertisement
Advertisement