Advertisement

Promo November

Lebaran 2023, Pengusaha Tekstil Malah Gigit Jari, Kok Bisa?

Widya Islamiati
Rabu, 19 April 2023 - 09:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Lebaran 2023, Pengusaha Tekstil Malah Gigit Jari, Kok Bisa? /pakarkonveksi.info

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA– Pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) sektor tekstil mengaku tidak menerima lonjakan pesanan menjelang perayaan Lebaran 2023 tahun ini. Kondisi tersebut berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Para pelaku usaha yang biasanya mengerjakan order para pedagang pasar Tanah Abang dan beberapa pasar lainnya itupun kelabakan. Bahkan beberapa pengusaha terpaksa memberhentikan sementara kegiatan usahanya jelang lebaran ini lantaran tak ada pesanan untuk dikerjakan.

Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB) Nandi Herdiaman memperkirakan sepinya pesanan ini disebabkan isu goncangan perekonomian dunia di tahun ini.

Padahal menurutnya, anggota IPKB pada tahun-tahun sebelumnya kerap menjadi produsen dari berbagai produk yang dijajakan di pasar-pasar domestik yang cukup besar, meliputi Pasar Tanah Abang juga Pasar Baru di Jakarta.

“Mungkin karena isu resesi ya, si pemodal [pedagang] jadi tidak mau produksi banyak karena takut tidak laku di pasaran, jadinya dampaknya ke kita tidak ada pesanan,” kata Nandi saat dihubungi JIBI pada Selasa (18/4/2023). 

Menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya, IPKB yang membawahi 500 IKM di Bandung ini akan kebanjiran pesanan untuk momen Ramadan ini dari enam bulan sebelumnya. Namun kini, anggotanya justru banyak yang menggigit jari.

“IKM kan hanya produksi jadi ukuran sepinya terlihat dari biasanya enam bulan atau tiga bulan sebelum Ramadan itu anggota kami sudah full order, penuh gak bisa lagi terima pesanan. Nah kalau sekarang baik dari sebelum Ramadan sampai hari ini pun masih terima orderan,”  tambahnya. 

Dengan asumsi ini, Nandi memastikan tidak ada peningkatan pesanan secara year to year (yoy), lantaran tahun lalu pihaknya masih bisa menikmati penuhnya kapasitas produksi IKM di bawah IPKB dari tiga bulan sebelum Ramadan datang.

“Gak ada lonjakan seperti biasanya, malah beberapa IKM itu masih belum ada kerjaan sampai sekarang, mesinnya masih pada kosong, masih mending lebaran tahun lalu, kalau lebaran tahun lalu konveksi penuh orderan dari tiga bulan sebelumnya [Ramadan],” jelas Nandi.

Alih-alih ikut memeriahkan banjirnya pesanan menjelang Lebaran, Nandi justru menyebut pihaknya tertolong dengan mulai masuknya pesanan dari partai politik. “Bukan orderan lebaran, justru malah ketulungan sama orderan partai,” kata Nandi.

Menurutnya, pesanan dari partai politik menjelang tahun politik 2024 mendatang ini cukup membuat sebagian IKM anggotanya tidak perlu merumahkan pekerja. Meskipun pesanannya belum merata masuk ke seluruh anggota IPKB.

Dengan demikian, ada beberapa anggotanya yang kini masih menantikan pesanan untuk dikerjakan agar bisa mempertahankan kegiatan usahanya. 

SISTEM LELANG

Nandi menyebut kondisi sepinya pesanan ini membuat pihaknya harus memutar otak untuk bisa bertahan, salah satunya dengan melelang produk yang sebelumnya sudah diproduksi dalam jumlah yang besar.

“Saya sekarang di sini pakai sistem lelang, lelang konveksi, bukan konveksinya tapi produknya, ini via grup Whatsapp. Produk yang pasarnya jelek akhirnya dilelang untuk jual modal, untung sedikit,” tutur Nandi. 

Hal ini dilakukan lantaran IKM anggotanya yang sudah biasa bekerja sama dengan pedagang di pasar-pasar domestik kehilangan pasarnya.  Sistem lelang melalui grup WhatsApp ini menurutnya membantu menjembatani pembeli dan IKM. Dengan demikian, IKM bisa menghabiskan stok produk yang kurang diminati di pasaran.

“Biasanya kan IKM ini sudah kerja sama dengan ritel, pedagang pasar, di Pasar Baru, Pasar Tanah Abang, sekarang enggak, jadi kami jembatani  dengan pembeli,” tutup Nandi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari

Sleman
| Jum'at, 22 November 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement