Advertisement
Google dan Amazon Kesulitan PHK Karyawan di Eropa, Ini Penyebabnya..
Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. - Bloomberg
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Google dan Amazon kesulitan melakukan PHK terhadap karyawannya di Eropa. Adapun PHK massal terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi, big tech telah dilakukan di Amerika Serikat.
Berbeda dengan AS, usai pengumuman pengurangan karyawan, perusahaan dapat mengurangi ratusan atau ribuan tenaga kerja dalam hitungan bulan. Sedangkan di Eropa, PHK massal yang terjadi di beberapa perusahaan teknologi terhenti karena aturan perlindungan tenaga kerja, yang membuat pemberhentian karyawan harus melewati konsultasi dengan serikat pekerja.
Advertisement
BACA JUGA : Amazon Dikabarkan Mulai Proses PHK Pekan Ini
Hal tersebut berdampak pada ketidakpastian nasib karyawan perusahaan teknologi tersebut. Dilansir Bloomberg, Sabtu (8/4/2023), di Prancis, induk Google, Alphabet Inc, saat ini sedang dalam pembicaraan untuk mengurangi tenaga kerja dan menawarkan pesangon yang diharapkan cukup untuk para karyawan yang terdampak. Hal ini disampaikan oleh seorang sumber yang enggan disebutkan namanya karena informasi tersebut tidak dibuka untuk publik.
Amazon telah mencoba untuk mengurangi karyawan di level manager dengan menawarkan pesangon setara dengan setahun gaji. Baik di Prancis dan Jerman, di mana aturan tenaga kerja menjadi yang terkuat di negara Eropa, Google sedang bernegoisasi dengan serikat pekerja.
Dalam aturan yang ada, perusahaan harus bernegoisasi dengan perwakilan pekerja sebelum melaksanakan pemangkasan karyawan, terkadang prosesnya meliputi pengumpulan informasi, negosisasi, dan kemungkinan jalan lain.
Karena aturan tersebut, kantor perwakilan Google di Jerman dan Prancis kemungkinan akan menjadi yang paling akhir dalam pengurangan tenaga kerja.
Saat dimintai konfirmasi terkait dengan informasi tersebut, Google mengiyakan proses negoisasi dan menambahkan bahwa perusahaan tidak berencana melakukan PHK di Rumania, Yunani, atau Austria.
BACA JUGA : Raksasa E-Commerce Amazon PHK 9.000 Karyawan
"Kami melakukan segalanya dengan hati-hati dan secara teliti untuk setiap negara yang akan terdampak oleh kebijakan pemangkasan karyawan dan tentunya mematuhi ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Tentunya hal ini membutuhkan waktu yang tidak singkat," ujar Juru Bicara Google kepada Bloomberg.
Di kantor perwakilan Amazon di Jerman, salah satu sumber yang mengetahui rencana PHK mengatakan perusahaan ini telah memulai kebijakan tersebut dari karyawan yang berada di masa percobaan atau probation dan menawarkan proporsal untuk keluar secara sukarela. Juru bicara Amazon menolak memberikan komentar terkait dengan isu tersebut. Namun, CEO Amazon Andy Jassy pada Januari 2023 mengaku akan berkomunikasi dengan karyawan melalui serikat pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bloomberg
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Bus KSPN Malioboro-Parangtritis Beroperasi, Tarif Rp12.000
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks, Sabtu 13 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Bantul, Sabtu 13 Desember 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo, Sabtu 13 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul, Sabtu 13 Desember 2025
- Rekayasa Lalin Kotabaru Diputuskan Akhir Pekan, Ini Agendanya
- Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Sabtu 13 Desember 2025
- Xiaomi Rilis HyperOS 3 Berbasis Android 15 ke Banyak Perangkat
Advertisement
Advertisement




