Advertisement

Apakah Luka Diabetes Bisa Disembuhkan?

Sabina Arla Yogandini
Senin, 03 April 2023 - 21:47 WIB
Bhekti Suryani
Apakah Luka Diabetes Bisa Disembuhkan? Ilustrasi pasien mengecek gejala diabetes - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTADiabetes adalah hasil dari ketidakmampuan tubuh Anda untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Insulin adalah hormon yang membuat tubuh Anda mengubah glukosa, atau gula menjadi energi. 

Jika tubuh Anda kesulitan dalam memetabolisme glukosa, hal tersebut nantinya akan menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Dengan begitu akan mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menyembuhkan luka. Bagi para penderita diabetes, luka akan cenderung lambat untuk sembuh dan  berkembang lebih cepat. Untuk itu,  penting untuk mengetahui apa yang harus diwaspadai.

Advertisement

Dilansir dari healthline.com, Senin (3/4/2023), meskipun luka, tergores, tergores, dan lecet dapat terjadi di mana saja di tubuh. Luka kecil di kaki bisa berkembang dengan cepat menjadi ulkus kaki. Ulkus kaki dapat menjadi masalah yang serius apabila tidak segera ditangani karena ada sekitar 15 persen orang yang menderita diabetes mengalami ulkus kaki.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan diri secara rutin dan memantau setiap luka dengan baik. Mendeteksi luka secara dini adalah satu-satunya cara untuk mengurangi risiko komplikasi.

Bila Anda menderita diabetes, sejumlah faktor dapat mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menyembuhkan luka.

Berikut adalah faktor yang mempengaruhi tubuh untuk penyembuhan luka: 

1. Kadar gula darah yang tinggi

Ketika kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal membuat tubuh Anda  menghambat nutrisi dan oksigen memberi energi pada sel, mencegah sistem kekebalan tubuh Anda berfungsi secara efisien, dan meningkatkan peradangan dalam sel-sel tubuh. Hal seperti itu lah yang memperlambat penyembuhan luka pada tubuh Anda. 

2. Neuropati

Neuropati perifer juga dapat terjadi akibat kadar gula darah yang secara konsisten lebih tinggi dari normal. Lambat laun, kerusakan terjadi pada saraf dan pembuluh darah. Neuropati pada umumnya terjadi pada tangan dan kaki. Ketika hal itu terjadi, Anda mungkin tidak dapat merasakan luka ketika terjadi.

3. Sirkulasi yang kurang baik

Penderita diabetes berisiko dua kali lebih besar untuk mengembangkan penyakit pembuluh darah perifer, suatu kondisi sirkulasi yang kurang baik. Tingkat penderita diabetes tipe 2 pada pasien penyakit arteri perifer adalah 49,7 persen. 

Penyakit pembuluh darah perifer akan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang mengurangi aliran darah ke anggota tubuh. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kemampuan sel darah merah untuk melewati pembuluh darah dengan mudah. 

4. Kekurangan sistem kekebalan tubuh

Banyak orang yang menderita diabetes juga memiliki masalah dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh. Jumlah sel kekebalan tubuh yang digunakan untuk menyembuhkan luka dan kemampuannya untuk bertindak kerap kali berkurang. Penyembuhan luka menjadi lebih lambat dan risiko infeksi menjadi lebih tinggi, apabila sistem kekebalan tubuh Anda tidak dapat berfungsi dengan baik.

5. Infeksi

Infeksi biasanya terjadi karena kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang tumbuh subur dengan adanya gula ekstra dalam aliran darah. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat mencegah sel-sel kekebalan tubuh untuk melawan bakteri yang masuk. Jika infeksi tidak segera diobati akan mengakibatkan komplikasi seperti gangren atau sepsis.

Namun, bagi Anda yang memiliki luka terutama di bagian kaki, Anda dapat melakukan penyembuhan.

Berikut adalah tips untuk membantu proses penyembuhan luka:

1. Lakukan pemeriksaan diri secara teratur

Mendeteksi luka secara dini untuk menghindari infeksi dan komplikasi. Pastikan bahwa Anda rutin melakukan pemeriksaan secara mandiri akan kondisi luka dan mendeteksi sekiranya ada luka baru, terutama pada kaki Anda. Jangan lupa untuk memeriksa pada bagian sela-sela dan di bawah jari-jari kaki Anda.

2. Buang jaringan yang mati

Nekrosis (sel mati) dan jaringan berlebih sering terjadi pada luka diabetes. Hal ini dapat mendorong bakteri dan racun serta meningkatkan infeksi luka. Untuk itu, penting bagi Anda untuk ke Dokter karena mereka akan membantu proses pengangkatannya.

3. Jaga agar perban tetap bersih

Penting bagi Anda untuk mengganti perban secara teratur untuk mengurangi bakteri dan menjaga tingkat kelembaban pada luka. Mintalah saran Dokter untuk merekomendasikan perban perawatan luka khusus.

4. Jauhkan tekanan dari area tersebut

Tekanan dapat menyebabkan keausan yang merusak kulit dan menyebabkan luka menjadi lebih dalam. Jika Anda mengalami luka di kaki, cobalah untuk mengenakan kaus kaki putih selama proses penyembuhan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat darah atau tanda-tanda drainase lainnya pada kaus kaki Anda. 

Namun, Anda perlu periksa ke dokter apabila Anda mengalami gejala seperti kesemutan, rasa terbakar, kehilangan sensasi, nyeri yang tak kunjung sembuh, dan pembengkakan yang berlangsung lebih dari seminggu. Dokter nantinya akan membantu Anda dalam perawatan luka dan membantu mencegah terjadinya komplikasi yang serius. 

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu penyembuhan luka. Berikut adalah tipsnya:

1. Makan-makanan yang sehat

Penting bagi Anda untuk menjaga nutrisi yang tepat, salah satunya dengan diet karena berpengaruh langsung terhadap kadar gula darah. Jika Anda dapat secara konsisten menjaga kadar glukosa yang sehat, Anda akan terhindar dari luka dan lebih cepat sembuh jika terjadi luka. Nutrisi yang baik memberikan apa yang dibutuhkan tubuh Anda untuk penyembuhan luka yang lebih cepat, seperti vitamin C, seng, dan protein.

2. Tetap aktif

Dengan berolahraga akan membantu untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Hal tersebut dapat mendorong penyembuhan luka dan kesehatan pada tubuh karena  gula dalam aliran darah masuk ke dalam sel Anda dengan lebih baik.

3. Berhenti merokok

Hati-hati bagi Anda yang masih merokok karena hal itu akan mengurangi kemampuan sel Anda untuk membawa oksigen. Selain itu, merokok juga mengganggu sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tarif Parkir Dua Pantai di Gunungkidul Berbeda, Dishub: Perlu Ada Pembinaan Juru Parkir

Gunungkidul
| Kamis, 26 Desember 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement