Advertisement
KPK Ungkap Proyek Tol Jokowi Berpotensi Rugikan Negara Rp4,5 Triliun, Ini Penjelasan BPJT

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya angkat bicara terkait temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal potensi kerugian negara sebesar Rp4,5 triliun dari proyek pembangunan jalan tol.
Kepala BPJT, Danang Parikesit, menjelaskan bahwa ada 12 badan usaha jalan tol (BUJT) yang masih belum melunasi dana Badan Layanan Umum (BLU) untuk pengadaan tanah senilai Rp4,5 triliun.
Danang menjelaskan tunggakan Rp4,5 triliun tersebut terdiri atas komponen pinjaman pokok Rp4,2 triliun dan nilai bunga denda dan nilai tambah pinjaman pokok senilai Rp300 miliar.
BACA JUGA : 4 Kilometer Jalan Tol Jogja Solo Sudah Dibeton
"Sudah perjanjian ulang terhadap 12 BUJT. Dari 12 [BUJT], 1 telah melunasi dan 11 lainnya sudah penjadwalan pengembalian pinjaman hingga 2024," kata Danang dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (28/3/2023).
Sementara itu, untuk nilai tambah bunga dan denda, Danang mengatakan telah didiskusikan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurutnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah menerbitkan aturan untuk menentukan besaran nilai tambah bunga dan denda tersebut. "Kami menuntaskan, merespons yang direkomendasikan KPK," jelasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya merilis temuan potensi kerugian negara dalam pembangunan jalan tol di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). KPK menghitung potensi kerugian negara yang timbul akibat hal tersebut dapat mencapai Rp4,5 triliun.
Lembaga anti rasuah tersebut menyatakan terdapat potensi kerugian negara akibat lemahnya pengawasan yang membuat BUJT tidak membayarkan kewajibannya.
BACA JUGA : Terbaru, Ini Tahapan Lengkap Proyek Tol Jogja Solo
Selain itu, KPK menemukan beberapa masalah tata kelola jalan tol mulai dari proses perencanaan, proses lelang, proses pengawasan, potensi benturan kepentingan, tidak ada aturan lanjutan dan potensi kerugian negara.
KPK pun memberikan beberapa rekomendasi terhadap perbaikan tata kelola jalan tol. Mulai dari menyusun kebijakan perencanaan jalan tol secara lengkap dan menetapkannya melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Lalu, menerapkan Detail Engineering Design (DED) sebagai acuan lelang pengusahaan jalan tol.
KPK juga merekomendasikan Kementerian PUPR untuk mengevaluasi pemenuhan kewajiban BUJT serta meningkatkan kepatuhan pelaksanaan ke depannya dan mengevaluasi Peraturan Menteri PUPR agar dapat menjaring lebih banyak investor yang berkualitas.
KPK juga menyarankan PUPR untuk menyusun regulasi tentang benturan kepentingan, menyusun peraturan turunan terkait teknis pengambilalihan konsesi dan pengusahaan jalan tol dan melakukan penagihan dan memastikan pelunasan kewajiban dari BUJT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Hasil Thailand Open 2023: Tekuk Wakil Malaysia dan Korsel Adnan/Nita ke Lolos
- Gerindra & Golkar Sepakat Presiden Jokowi Harus Cawe-Cawe pada Pilpres 2024
- Jelang Iduladha, Bank Muamalat Dukung Pemerataan Daging Kurban hingga Pelosok
- Budaya Gotong Royong dan Kearifan Lokal dalam Tradisi Mretelung di Purbalingga
Berita Pilihan
- Dikritik Soal Subsidi Mobil Listrik, Begini Respons Menkeu Sri Mulyani
- Alasan Jokowi Tak Restui Gibran Jadi Cawapres: Belum Cukup Umur
- Ada Rentetan Gempa, BMKG Imbau Warga Salatiga Tetap Tenang
- Ingat! Gaji Ke-13 ASN yang Cair 5 Juni 2023 Tak 100 Persen
- Saingan Baru Airbus dan Boeing Made in China Mulai Mengudara
Advertisement

Libur Panjang Akhir Pekan Ini, PHRI Bantul Targetkan Okupansi Hotel Tembus 70%
Advertisement

Ada Tenda Terapung untuk Pengalaman Berkemah yang Berbeda, Mau Coba?
Advertisement
Berita Populer
- Tak Punya Utang, Motor, Mobil, Tito Karnavian Ternyata Simpan Aset Properti Rp8,2 Miliar
- Beredar File APK Bisa Meretas Ponsel Android dan Mencuri Data Penting, Ini Cara Menghidarinya
- Diduga Mencabuli 12 Siswa MI, Kepala Sekolah dan Guru Diberhentikan Sementara
- Tidak Semua Motor dan Mobil Listrik Bisa Pajak Nol Persen, Ini Kriterianya
- Warga Jogonalan Terdampak Tol Jogja-Solo Ramai-Ramai Bikin Perkampungan Baru
- Pesan Kemenag untuk Calon Jemaah Haji Lansia
- Alasan Jokowi Tak Restui Gibran Jadi Cawapres: Belum Cukup Umur
Advertisement
Advertisement