Advertisement

Fokus Bangun Kemandirian Warga, IPM Kota Magelang Meningkat

Nina Atmasari
Sabtu, 21 Januari 2023 - 21:47 WIB
Budi Cahyana
Fokus Bangun Kemandirian Warga, IPM Kota Magelang Meningkat Warga memberi makan ikan di kolam bersama RW 2 Wates, Kota Magelang, Kamis (19/1/2023). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG—Pemerintah Kota Magelang melaksanakan pembangunan sepanjang 2022. Seperti apa pembangunan Kota Magelang di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang, Muchammad Nur Aziz dan M. Mansyur? Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Nina Atmasari.

Matahari menjelang terik pertanda bagi Harto untuk menghentikan aktivitasnya membersihkan rumput. Ia segera mengambil pakan ikan dan menebarnya di kolam yang berada di bawah lokasi rumahnya di RT 5 RW 2 Kampung Wates, Kota Magelang.

Advertisement

"Pagi menjelang siang begini saat terbaik memberi makan ikan, sama nanti sore sebelum gelap," katanya, Kamis (19/1/2023) pagi.

Sudah setahun terakhir ia punya aktivitas baru yaitu mengelola kolam ikan RT 05, di kawasan kolam bersama milik warga RW 2. Kolam itu digunakan untuk budidaya ikan nila dan bawal. Pemeliharaan dilakukan oleh warga dan hasilnya pun dimanfaatkan untuk kepentingan warga.

"Kemarin pas panen, ikannya dibagikan warga, per keluarga mendapat 2,5 kg. Cukup untuk menambah gizi keluarga, jadi tidak perlu beli ikan. Sebagian juga saya antarkan untuk cucu," kata kakek 60 tahun tersebut.

Ketua RW 02 Sutrisno menyebutkan di lokasi itu terdapat 25 kolam ikan yang dirintis pada Agustus 2021, saat banyak warga menganggur karena pandemi Covid-19. Pengelolaan kolam diserahkan ke kelompok warga, seperti RT, PKK, karang taruna dan pengurus RW. Hasil panen juga untuk warga, bisa dibagikan, dijual atau dimasak untuk makan bersama.

Sepanjang 2022, pengelolaan dan pembangunan kawasan kolam warga itu disentuh dengan berbagai program Pemerintah Kota Magelang, di antaranya rembug RKM (Rencana Kegiatan Masyarakat), pelatihan wirausaha, hingga bantuan bibit ikan, angsa dan tanaman organik. Kini, kawasan kolam tersebut juga dikembangkan menjadi pusat kegiatan warga di Minggu pagi dengan kegiatan olahraga bersama dan penjualan produk UMKM.

"Kami menggerakkan warga untuk pola hidup sehat dan cerdas. Warga yang tadinya tidak punya aktivitas diajak bangkit untuk berkreasi yang positif. Kesenian juga ditumbuhkan. Kekompakam dan kerukunan kami jaga. Muaranya adakah peningkatan kesejahteraan warga," jelas Sutrisno.

Subkoordinator Penanggulangan Pencemaran dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Umi Nadhiroh menjelaskan dari instansinya, RW 2 Wates telah mendapatkan pendampingan melalui program Magelang Cantik (Cinta Organik) dan kampung Proklim.

"Didorong oleh bantuan bibit ikan, angsa dan tanaman organik, kampung ini berhasil melakukan adaptasi, mitigasi dan ketahanan pangan, sehingga ditetapkan menjadi Kampung Iklim kategori utama," katanya.

Membangun Kemandirian

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Handini Rahayu menyebutkan Pemerintah Kota Magelang sukses melaksanakan pembangunan di sepanjang 2022. Hal ini terbukti salah satunya dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang didorong oleh program-program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang, Muchammad Nur Aziz dan M. Mansyur.

Ketua RW 2 Wates, Sutrisno menunjukkan tanaman sayuran yang dibudayakan secara organik di Taman RW 2, Selasa (20/9/2022).

Caption foto: Ketua RW 2 Wates, Sutrisno menunjukkan tanaman sayuran yang dibudayakan secara organik di Taman RW 2, Selasa (20/9/2022).

Handini menyebutkan IPM Kota Magelang tahun 2022 mencapai 80,39 yang tergolong kategori sangat tinggi. Angka tersebut naik dari tahun 2021 yang sebesar 79,43 dan tahun 2020 yang sebesar 78,99. Dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah, Kota Magelang berada di urutan ke empat setelah Salatiga, Semarang dan Surakarta.

"IPM memberi gambaran komprehensif untuk tingkat pembangunan suatu daerah. Kenaikan IPM Kota Magelang yang mencapai 0.96 menunjukkan pembangunan di Kota Magelang berada di track cukup baik. Ini menjadi tantangan ke depan di tahun 2023 agar bisa mencapai angka 81," jelas Handini, Jumat (5/1/2023).

Ia memaparkan faktor terbentuknya IPM yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Di Kota Magelang, rata-rata lama sekolah pada 2022 adalah 10,94 tahun meningkat dari tahun 2021 yang berada di angka 10,62 tahun. Kualitas kesejahteraan penduduk berdasar kesehatannya ditunjukkan dengan angka harapan hidup di Kota Magelang pada 2022 mencapai 77,02 tahun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 76,93 tahun.

Adapun di bidang ekonomi, pengeluaran per kapita penduduk di Kota Magelang yang pada 2021 yaitu Rp12,8 juta naik pada 2022 menjadi Rp12,816 juta. "Pemerintah Kota Magelang memiliki pekerjaan rumah yaitu membuat kebijakan apa untuk upaya meningkatkan kualitas dalam bidang-bidang tersebut," jelas Handini.

Ia menjelaskan wali kota yang akrab disapa dokter Aziz dan wakilnya, kiai Mansyur memiliki sembilan kebijakan sembilan program unggulan yang menyentuh komponen-komponen IPM tersebut. Di bidang pendidikan, program Balai Belajar memberikan bantuan fasilitas pendidikan berupa layanan pendidikan terjangkau dan pemasangan wifi di lingkungan RT/RW. Di bidang kesehatan, angka harapan hidup yang sudah baik, terus didorong dengan program JKN KIS dan peningkatan layanan rumah sakit.

Program unggulan dokter Aziz dan kiai Mansyur adalah Jemput Sakit Antar Sehat (JSAS) untuk layanan pasien, serta Jaga Warga dari Pandemi (Jawani) berupa jaminan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu dan pelayanan kesehatan kepada lansia dan balita (homecare). Program posyandu disupport dengan anggaran program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia (Rodanya Mas Bagia).

Kebijakan di bidang ekonomi disentuh dengan program Magelang Keren yaitu (Kelurahan Enterpreneurship Centre) yang memberikan pelatihan dan pembentukan 1.500 wirausaha muda (startup) dan ruang usaha baru serta pengembangan daya saing daerah berbasis inovasi dan potensi lokal.

Program unggulan lainnya adalah Programis (Program Magelang Agamis) yang meningkatkan peran rumah ibadah dan apresiasi untuk pembina keagamaan, Magesty (Magelang Smart City) yaitu reformasi birokrasi berbasis teknologi informasi dan sistem layanan terintegrasi, Ngopi bareng Pak Wali yang menjadi upaya penjaringan aspirasi dan bertukar pikiran dengan masyarakat, serta Magelang Cantik (Cinta Organik) berupa pengelolaan lingkungan dan sampah komprehensif.

Handini menambahkan angka kemiskinan Kota Magelang tahun 2022 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 7,75% menjadi 7,01% dengan angka pengeluaran untuk kategori miskin yang sebelumnya di bawah Rp537.783 menjadi di bawah Rp575.130. "Ini menunjukkan pergerakan yang sudah baik," tegas Handini.

Menurutnya, pembangunan di Kota Magelang sudah direncanakan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 dan tahun 2022 masuk ke tahap kedua. Tugas Wali Kota dan Wakil Wali Muchammad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota, M. Mansyur saat ini menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025.

RPJP tersebut di antaranya mengamanatkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa yang Maju Berdasar Masyarakat yang Madani. Tingkat kemajuan ditunjukkan di antaranya melalui kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Wali kota periode sebelumnya banyak menyelesaikan Kota Magelang dari sisi infrastruktur, maka RPJM periode ini lebih meningkatkan kemandirian masyarakat. "Dari sinilah banyak muncul program untuk mendorong kemandirian masyarakat di Kota Magelang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement