Advertisement
Pangeran Harry Sempat Meminta Ayahnya Tidak Menikahi Camilla

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Buku Pangeran Harry berjudul "Spare" dalam versi Spanyol sudah dijual, beberapa hari sebelum tanggal penerbitan resminya.
Buku ini mengungkapkan detail mengenai hubungan Harry dangan ayahnya, Raja Charles, kakaknya, Pangeran William, dan anggota kerajaan Inggris lain yang belum pernah dipublikasikan.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
]Berikut adalah sejumlah detail kunci yang diungkapkan Harry dalam buku "Spare".
Pertengkaran dengan William
Harry mengatakan William, penerus tahta, memukulnya hingga jatuh ke lantai pada 2019. Saat itu mereka berargumen tentang istri Harry, Meghan Markle. William menyebut aktris Amerika itu "sulit", "tidak sopan", dan "kasar", tulis Harry.
Gara-gara pukulan William, Harry jatuh dan menimpa mangkuk anjing yang kemudian retak akibat bobot tubuhnya. Harry mengaku dia menolak tantangan William untuk balas memukul dan kemudian kakaknya meminta maaf atas insiden tersebut.
Camilla
Harry dan William meminta ayahnya untuk tidak menikahi Camilla Parker-Bowles yang kini menjadi pasangan Charles. Namun, pada akhirnya Harry menulis dia dan Harry akhirnya mendoakan pernikahan kedua ayahnya diwarnai kebahagiaan dan bersimpati atas hubungan mereka.
Memakai kostum Nazi
Harry mengklaim dia didorong oleh Pangeran William dan Kate untuk memakai kostum Nazi ke pesta kostum pada 2005, momen yang disebut Harry "salah satu kesalahan terbesar dalam hidupku."
Rumor anak hasil perselingkuhan
Harry membantah rumor media bahwa dia adalah anak hasil perselingkuhan antara Putri Diana dan Mayor James Hewitt, juga bahwa ayahnya sering bergurau tidak tahu siapa ayah kandung Harry. Menurut sang pangeran, rumor itu tidak masuk akal karena ibunya baru bertemu Hewitt jauh setelah dia lahir.
Pertengkaran terkait tempat pernikahan
Harry mengklaim kerajaan menunda tanggal dan lokasi pernikahannya dengan Meghan. Ketika meminta saran dari kakaknya tentang kemungkinan menikah di Westminster Abbey atau Katedral St.P Paul, William mengatakan Harry tidak bisa menikah di sana karena itu sudah jadi lokasi pernikahan Charles dan Diana juga William dan Kate.
William mengusulkan kapel di dekat rumah Charles di Highgrove House, Inggris. Akhirnya Harry dan Meghan menikah di Kapel St. George, Kastil Windsor, pada Mei 2018.
Obat terlarang
Harry mengaku pernah ditawari kokain saat berusia 17 tahun di rumah seseorang. Dia mengonsumsi obat terlarang beberapa kali, meski dia menegaskan laporan media bahwa dia pencandu obat terlarang tidak benar dan Harry tidak menikmatinya.
"Rasanya tidak menyenangkan dan tidak membuat saya bahagia seperti yang dirasakan orang lain, tapi itu membuat saya merasa berbeda, dan itulah tujuan utama saya."
Harry juga mengaku, saat masih sekolah di Eton College, dia sering merokok ganja di kamar mandi di kediamannya sementara polisi Thames Valley yang jadi pengawalnya, berpatroli di luar gedung.
Bertemu peramal
Harry mendeskripsikan pertemuan dengan perempuan yang punya "ilmu" yang mengatakan dia bisa merasakan spirit Putri Diana. Harry mengatakan perempuan itu direkomendasikan oleh teman-temannya, meski Harry sangsi, saat dia baru duduk "saya merasa ada energi di sekitarnya."
"Ibumu mengatakan kau menjalani hidup yang tak bisa ia lalui, hidup yang ia inginkan untukmu," Harry mengutip apa yang diucapkan perempuan itu.
Perjalanan Arktik
Harry menceritakan saat melakukan perjalanan ke Kutub Utara dia menderita radang dingin, yang juga mengenai penisnya. Dia menceritakan kepada ayahnya tentang luka-lukanya saat makan malam pada malam pernikahan William.
"Ayah saya menunjukkan minat dan simpati kepada saya ketika saya menyebutkan bahwa telinga dan pipi saya terbakar karena kedinginan. Saya berusaha menahan diri untuk tidak berbicara terlalu banyak dan mengatakan kepadanya bahwa penis saya juga terdampak..."
Afganistan
Harry mengatakan ia telah membunuh 25 orang saat bekerja sebagai pilot helikopter di Afganistan. Dia berpartisipasi dalam enam misi, semuanya menelan nyawa, tapi mengatakan itu masuk akal karena gerilyawan Taliban juga ingin membunuh rekan-rekannya.
"Itu bukan statistik yang membuat saya bangga, tetapi juga tidak membuat saya malu. Ketika saya menemukan diri saya tenggelam pertempuran, saya tidak menganggap 25 orang itu sebagai manusia. Mereka adalah bidak catur yang dikeluarkan dari papan, Orang jahat disingkirkan sebelum mereka bisa membunuh Orang baik."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara, reuters
Advertisement
Berita Lainnya
- HPN di Karanganyar Diperingati dengan Pelepasan Burung Derkuku Simbol Kebebasan
- 2 Anggota TNI di Papua Punya Amunisi Ilegal, Keterkaitan dengan KKB Diselidiki
- Jalur KA Wonogiri-Baturetno, Saksi Kejayaan Tambang Gamping Gunung Selomarto
- Peringati HPN 2023, Puluhan Siswa SMP di Plupuh Sragen Belajar Jadi Wartawan
Advertisement
Berita Pilihan
- Dianggap Sukses Kurangi Emisi dari Sektor Kehutanan, Indonesia Terima Rp718 Miliar
- Akhirnya, Ruben Onsu Lolos dari Gugatan Rp100 Miliar
- 2023, DPUPKP Bantul akan Aspal 39 Ruas Jalan
- Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Bergetar Sampai 1,5 jam
- Foto Bangunan di Turki Sebelum dan Sesudah Diluluhlantakkan Gempa
Advertisement

Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Jogja, Begini Solusi dari Pemkab Sleman
Advertisement

Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Sunday Brunch dengan Live Painting
Advertisement
Berita Populer
- Bripda HS, Anggota Densus 88 Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online
- Polisi Minta Maaf & Cabut Status Tersangka Mahasiswa UI, Keluarga Tolak Damai
- Banyak Pemda Pertahankan Status Kemiskinan di Daerahnya, Kenapa?
- Pemerintah Akan Tetapkan Vaksin Booster Berbayar Rp100.000
- Dianggap Sukses Kurangi Emisi dari Sektor Kehutanan, Indonesia Terima Rp718 Miliar
- Curhat Mensos Risma Ke DPR, Bansos Rp412 Miliar Diblokir Sri Mulyani
- Petinggi Golkar Curiga Ada Pihak Ingin Amandemen UUD 1945
Advertisement
Advertisement