Impor Belum Sampai Indonesia, Harga Kedelai Masih Mahal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta maaf karena kedelai impor yang awalnya akan sampai di Desember 2022, harus mundur hingga Januari 2023.
Berdasarkan data harga Kementerian Perdagangan, secara rata-rata nasional harga kedelai telah menyentuh Rp15.100 per kg.
Advertisement
“Memang ada beberapa yang naik seperti kedelai. Kedelai itu saya sudah ngomong di mana mana dan saya minta maaf karena kedelai itu harusnya datang Desember tapi ternyata di undur lagi ke Januari [2023],” ujarnya seusai meninjau harga pangan di Super Indo Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).
Diketahui harga tahu dan tempe telah naik dalam empat bulan terakhir. Harga sumber protein tersebut bahkan memberikan andil inflasi pada November 2022 sebesar 0,010 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan yang terjadi akibat pasokan kedelai semakin menipis. Untuk itu, Kementerian Perdagangan telah menambah volume impor kedelai kepada Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) sebesar 300.000 ton.
Rencananya, Perum Bulog akan melakukan impor kedelai dari dua negara, yakni Afrika Selatan dan Amerika.
Adapun, dalam satu bulan terakhir, harga kedelai di tingkat konsumen masih menunjukkan tren kenaikan sebesar 1,34 persen atau setara Rp200, sehingga menjadi Rp15.100 per kilogram (kg).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa harga kedelai dunia sudah mulai menurun sehingga Perum Bulog dapat membeli dengan harga yang lebih murah.
Mengacu pada data harga kedelai dunia di Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia per hari ini untuk kontrak Maret 2023 sebesar US$1,474 per gantang.
Harga kedelai dunia sebelumnya sempat melambung dan mencapai harga tertinggi di tahun ini pada 27 Mei 2022, yaitu US$1,732 per gantang.
“Di negara asal harganya suda turun karena panen sehingga diharapkan angka dapat turun ke Rp12.000-Rp11.000/kg [sampai di Indonesia],” tambahnya.
Selain itu selagi menunggu pasokan Perum Bulog tiba, Arief menyampaikan bahwa pasokan kedelai yang dilakukan oleh swasta akan tiba pekan ini sebanyak 40.000 ton.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta Hedy Kusnoto menyampaikan para perajin harus mengeluarkan kocek paling murah untuk membeli kedelai sebesar Rp14.000/kg.
“Perajin harus mengeluarkan kocek untuk membeli perkilonya RP14.000 paling murah, atau 14.100, padahal sebelumnya di bawah Rp10.000/kg,” ujarnya dikutip, Selasa (20/12/2022).
Dengan kenaikan harga tersebut, pihaknya masih bertahan dengan subsidi pemerintah sebesar Rp1.000 per kg, namun terpaksa melakukan penyesuaian terhadap ukuran tahu dan tempe.
Pihaknya lebih memilih siasat tersebut ketimbang menaikkan harga, karena untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Kopti tidak menaikkan harga, tetapi disiasati saja, supaya ada hasil, berarti mengecilkan ukuran, karena kita ada program [subsidi],” tambah Hedy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
KPU Bantul Tunggu Revisi LPPDK Paslon Pilkada Bantul sampai Pukul 23.59 WIB Malam Nanti
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
- Pemerintah Bakal Gunakan Data Tunggal BPS untuk Pengentasan Kemiskinan
- Ini Cara Mengecek DPT Online Pilkada 2024
- Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya
- Pemerintah Diminta Memperkuat Perlindungan Data Pribadi
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
- KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Kepala Dinas untuk Biaya Pencalonan Pilkada
Advertisement
Advertisement