Advertisement
Langka! Ilmuwan Temukan Jenis Golongan Darah Baru, Apa Itu?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Selama ini, ada empat jenis golongan darah manusia yang dikenal, yakni golongan darah A, B, AB dan O. Kebanyakan orang akrab dengan dua golongan darah seperti ABO atau Rh (plus atau minus).
Namun, para ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT) telah menemukan sistem golongan darah baru yang langka. Temuan itu berdasarkan penyelidikan misteri 30 tahun seputar dasar dari tiga antigen yang diketahui tetapi tidak dicirikan secara genetik yang tidak cocok dengan sistem golongan darah yang diketahui.
Advertisement
Dalam penelitian ini, individu yang memiliki alloantibodi terhadap sekelompok antigen dikenal memiliki golongan darah yang disebut sebagai Er yang ditemukan lebih dari 30 tahun yang lalu.
Tim tersebut menetapkan Er sebagai sistem golongan darah baru dengan menunjukkan dengan jelas bahwa Piezo1, protein dengan kepentingan biologis yang luas, adalah pembawa untuk situs-situs ini (dan lebih banyak lagi) menggunakan kombinasi pengurutan DNA mutakhir dan teknik pengeditan gen.
BACA JUGA: Pendukung HAM di Rusia-Ukraina-Belarus Diganjar Nobel Perdamaian 2022
Menemukan dasar genetik golongan darah memungkinkan para ilmuwan untuk mengembangkan tes baru untuk mengidentifikasi orang-orang dengan golongan darah yang tidak biasa untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien dengan golongan darah yang langka sekalipun.
Terlepas dari kenyataan bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang Piezo1, penemuan tim meningkatkan pemahaman dan menandai perkembangan signifikan lainnya di bidang ilmu darah.
Dr. Tim Satchwell, salah satu penulis utama studi di University of Bristol, mengatakan studi ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana teknologi baru dapat digabungkan dengan pendekatan yang lebih tradisional untuk menjawab pertanyaan lama yang tidak mungkin dijawab tanpa jawaban.
Profesor Biologi Sel di Universitas Bristol dan Direktur Unit Penelitian Darah dan Transplantasi NIHR, Prof. Ash Toye mengatakan pekerjaan ini menunjukkan bahwa bahkan setelah semua penelitian dilakukan hingga saat ini, sel darah merah sederhana masih dapat mengejutkan kita.
"Protein piezo adalah protein mekanosensori yang digunakan oleh sel darah merah untuk merasakan saat diremas. Protein hanya ada beberapa ratus kopi di membran setiap sel. Studi ini menyoroti potensi antigenisitas protein yang diekspresikan bahkan sangat rendah dan relevansinya untuk obat transfusi.” ujarnya dilansir dari Tech Explorist.
Golongan darah manusia ditentukan oleh antigen pada sel darah merah. Antigen adalah suatu struktur pada permukaan sel yang menyebabkan respons imun manusia bereaksi jika struktur tersebut asing bagi tubuh seseorang. Akibatnya, kecocokan golongan darah sangat penting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Platform MBG Watch Catat 146 Laporan, Mayoritas Kasus Keracunan
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- 2 Pemain Sriwijaya Dikartu Merah, Persekat Menang Lewat Gol Eduard
- Starting XI Persib Bandung vs PSBS Biak: Hodak Pasang Skuad Inti
- Sultan HB X: Dapur Tak Mampu Produksi 3.000 Porsi MBG
- Grand Mercure and Ibis Tawarkan Paket MICE 2025 di Jogja
- Samsung Galaxy Tab A11, Tablet Murah Bawa Fitur AI Solve Math dan Laya
- Bangun Kepercayaan Publik, Kementerian ATR Perkuat Strategi Komunikasi
- Kata van Gastel Usai PSIM Jogja Dicukur Persita 4-0 di Indomilk Arena
Advertisement
Advertisement