Advertisement

Demi Ekonomi Berkelanjutan Perbaikan Bauran Energi Terus Didorong Pemerintah

Media Digital
Rabu, 21 September 2022 - 22:47 WIB
Arief Junianto
Demi Ekonomi Berkelanjutan  Perbaikan Bauran Energi Terus Didorong Pemerintah Airlangga Hartarto. - Istimewa

Advertisement

Selain Pembiayaan Hijau, Perbaikan Bauran Energi Terus Didorong Pemerintah bagi Pembangunan Ekonomi Berkelanjuta

Jakarta, 21 September 2022

Advertisement

JAKARTA - Strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan telah diwujudkan dalam berbagai upaya pemerintah yang di antaranya melalui komitmen mencapai net-zero emissions pads 2060 atau lebih cepat.

Lewat hal tersebut, ekonomi hijau diharapkan dapat menjadi mainstream dari kebijakan pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, energi alternatif (renewable energy) memiliki cost competitive yang setara sekaligus dapat menjaga baseload yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan secara virtual oleh Menko Airlangga dalam acara The Cooler Earth Sustainability Summit 2022 yang diselenggarakan oleh CIMB Niaga, Rabu (21/9/2022).

Pembiayaan hijau juga berperan penting dalam mendukung transformasi ekonomi hijau di Indonesia.
Terkait dengan pembiayaan hijau tersebut, Menko Airlangga menjelaskan, pemerintah mendorong berbagai instrumen antara lain Green Sukuk dan juga beberapa pemanfaatan dari refinancing Green Sukuk dengan pengembangan pembangunan fasilitas dan infrastruktur energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, mikrohidro dan minihidro.

“Instrumen alternatif seperti blended finance juga disiapkan, terutama skema pembiayaan dengan menampung dana dari filantropi atau swasta serta dari berbagai lembaga pengelola dana multinasional ataupun perencanaan seperti ADB atau World Bank.

Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup juga telah didirikan untuk membantu pembiayaan pada program ekonomi hijau,” kata Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa beberapa program EBT di Indonesia dibantu dari pembiayaan lembaga-lembaga yang berbentuk Development Finance Institution (DFI) dan Export Credit Agency (ECA).

Sebagai informasi, diperkirakan Indonesia membutuhkan investasi hingga 2060 sebesar Rp77.000 triliun untuk mencapai berbagai target mencapai net-zero emmissions pada 2060.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa koordinasi dan integrasi menjadi penting dalam melakukan transformasi ekonomi hijau karena transformasi tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh stakeholder.

“Negara-negara lain tengah berlomba untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau, termasuk Indonesia. Ke depan, pangsa bahan bakar fosil akan berkurang dan energi bersih akan meningkat. Tentunya ini akan kami dorong untuk  bauran energi,” kata Menko Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jaring Bakal Calon Bupati Pilkada, PKS Kulonprogo: 3 Kader Internal, 6 Tokoh Masyarakat

Kulonprogo
| Selasa, 16 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement