Advertisement
Gubernur Jawa Tengah Upayakan Pengembalian Uang Nasabah BKK Pringsurat Temanggung
Advertisement
SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mengupayakan penyelesaian dan pengembalian uang nasabah BKK Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Ia meminta agar tim yang menangani perkara tersebut bisa secepatnya mendapatkan solusi untuk mengembalikan uang nasabah.
"Kita mencoba mencari jalan keluar untuk kasus BKK yang ada di Pringsurat. Ini memang sudah terlalu lama tapi intinya apa yang sudah menjadi kehendak masyarakat agar uangnya bisa aman dan kembali, kita coba upayakan," kata Ganjar usai menerima tim dari BKK Temanggung di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (2/8/2022).
Advertisement
Ganjar menjelaskan, sebenarnya ada dua skema yang telah menjadi pembahasan selama ini, yaitu skema penyehatan dan likuidasi. Namun dari dua skema itu masih perlu dibahas secara mendetail sebelum diambil keputusan akhir. Sebab setiap skema pasti memiliki risiko masing-masing.
"Kalau dilikuidasi seringkali masyarakat tidak semuanya bisa paham bahwa likuidasi itu harta yang terakhir ada berapa dibagi seluruh nasabah, artinya kemungkinan uang nasabah tidak kembali 100 persen. Sekarang kita coba cari cara penyehatan. Kalau penyehatan waktunya yang di-extend (ditambah). Masyarakat dan publik harus tahu," katanya.
Di sisi lain, lanjut Ganjar, kasus yang menjerat BKK Pringsurat itu menjadi pelajaran untuk pengelolaan perbankan pada level bawah. Pengelola harus benar-benar profesional dan melakukan mitigasi.
"Termasuk pengawasnya musti serius betul. Memang dirutnya ini kurang ajar karena ini masih dipenjara kurang lebih 14 tahun sehingga kita lagi mengejar asetnya agar bisa kembali. Ini nyolongnya kelamaan, pengawasan kurang akurat, maka saya rombak semuanya kemarin," katanya.
Ia juga menegaskan kepada semua pengelola perbankan yang dimiliki oleh pemerintah agar mengurus usaha dengan penuh integritas. Pengelola tidak boleh main-main dalam persoalan usaha perbankan, khususnya yang dimiliki pemerintah.
"Saya ingatkan untuk tidak main-main mengurusi usaha-usaha perbankan yang ada di kita, di plat merah ini," tegasnya.
Kasus BKK Pringsurat mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp114 miliar. Sekitar 10 ribu nasabah dirugikan dan tidak bisa mengambil uang tabungan maupun depositonya karena korupsi berjamaah yang dilakukan jajaran manajemen BKK Pringsurat sejak tahun 2009 sampai 2017. Mantan Direktur Utama Suharno dan mantan Direktur BKK Pringsurat Riyanto saat ini telah menjalani masa hukuman lebih kurang 14 tahun penjara. Para nasabah BKK Pringsurat juga menuntut agar uangnya dikembalikan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Anak Bunuh Ibu di Klego Boyolali Sadar Atas Tindakannya, Proses Hukum Berjalan
- Puluhan Jurnalis Ikuti Ajang Media Awards 2024 Magetan, Segini Hadiahnya
- Penjaringan Bakal Cabup Sleman dari Partai Golkar Ditutup, Ini Daftar Pendaftar
- Polisi Tangkap 3 Pelaku Pembunuhan Perempuan di Sukoharjo, Ini Tampangnya
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
PKS dan PAN Bantul Belum Bisa Pastikan Berkoalisi dengan Partai Lain di Pilkada Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Periksa Empat Saksi Biaya Angkut APD Kemenkes pada 2020
- Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto
- KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah
- Menkes Budi Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan
- Ini Besaran Honor PPK Pilkada Serentak 2024
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
Advertisement
Advertisement