Advertisement
Begini Kondisi Shinzo Abe Sebelum Mengembuskan Napas Terakhir

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah mengalami luka tembak yang cukup serius.
Sepeti diketahui, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Shinzo Abe berada dalam 'kondisi serius' dan seorang pejabat Nara mengatakan bahwa mantan perdana menteri itu tidak lagi menunjukkan tanda-tanda menggembirakan setelah ditembak dalam satu upaya pembunuhan.
Advertisement
Abe, salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah pascaperang Jepang, ditembak di bagian dada saat dia sedang berpidato di sebuah jalan di kota Nara menjelang siang hari ini. Kondisi kesehatannya sebelumnya dilaporkan dalam keadaan cardiopulmonary arrest seperti dikutip JapanTimes.co.jp Jumat (8/7).
BACA JUGA: Tiga Paguyuban Warga Meminta Maaf Atas Kerusuhan Babarsari
Abe tidak sadarkan diri ketika dia dilarikan ke rumah sakit dan mengalami pendarahan dari dada.
Polisi telah menangkap pria yang diduga menyerang Abe, yang sedang memberikan pidato di depan Stasiun Yamato Saidaiji ketika insiden itu terjadi sekitar pukul 11:30. Kampanye itu berlangsung untuk pemilihan Majelis Tinggi pada hari Minggu.
Video dari insiden tersebut menunjukkan dua tembakan dilepaskan seorang pria. Jepang dikenal memiliki salah satu undang-undang pengendalian senjata yang paling ketat di dunia.
Abe mengalami cedera di sisi kanan lehernya akibat tembakan dan pendarahan internal di sisi kiri dadanya, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana.
Mantan perdana menteri diangkut dengan helikopter medis ke Universitas Kedokteran Nara di kota Kashihara, selatan Nara tengah, menurut NHK, yang mengutip pejabat ambulans.
Pria itu ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, dan pistolnya disita, menurut penyiar NHK.
Pria bernama Tetsuya Yamagami adalah seorang warga kota Nara berusia 41 tahun.
NHK mengutip pejabat pemerintah yang mengatakan bahwa tersangka adalah perwira Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.
Yamagami mengatakan kepada penyelidik bahwa dia "memiliki keluhan" dengan mantan perdana menteri dan memiliki niat untuk membunuhnya.
Pistol yang digunakan dalam serangan itu tampaknya buatan tangan dan rekaman media menunjukkan sebuah objek dengan apa yang tampak seperti dua barel yang dibungkus dengan pita hitam tergeletak di tanah setelah serangan itu.
Tak lama setelah terbang kembali ke Kantor Perdana Menteri dari Prefektur Yamagata dengan helikopter, Perdana Menteri Fukio Kishida mengatakan bahwa para dokter melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan nyawa Abe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Disney PHK Ratusan Karyawannya di Lini Film, Televisi dan Keuangan
- Merebak Isu Menteri Kesehatan Bakal Kena Reshuffle, Begini Tanggapannya
- KPK Melacak Pihak yang Terlibat Kasus Pemerasan Agen Tenaga Kerja Asing
- Jateng Alami Inflasi 1,66 Persen pada Mei 2025, Kenaikan Harga Emas dan Minyak Goreng Jadi Pemicu
- Ditinggal Ibadah Haji, Uang Rp100 Juta Milik Sekda Situbondo Raib Dicuri
Advertisement

Dinkes Kulonprogo Usulkan Enam Pustu Rusak Berat Direhab di 2026
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Biaya Pengadaan Mobil Dinas Pejabat Eselon I Ditetapkan Sebesar Rp931 Juta
- Imigrasi Batalkan Keberangkatan 1.200 Jemaah Tak Miliki Visa Haji
- Presiden Prabowo Umumkan Paket Insentif dan Stimulus Ekonomi Rp24,4 Triliun, Ada Bansos hingga Diskon Transportasi
- Anak Korban Longsor Gunung Kuda Diberi Pendampingan Psikis
- Pemerintah Tetapkan Biaya Perjalanan Dinas Terbaru, Ini Daftarnya
- Saatnya Cerdas Berinvestasi Lewat Komunal BPR Fair 2025
- Presiden Prabowo Mengecek Kondisi Markas Resimen Kavaleri Berkuda TNI AD
Advertisement
Advertisement