Advertisement
Pelayaran Jalur Rempah 2022 Selesai, Laskar Rempah dan KRI Dewaruci Tiba di Surabaya

Advertisement
Surabaya, 1 Juli 2022 --- Selama lebih dari 30 hari, Laskar Rempah bersama Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci telah selesai mengarungi lautan Nusantara, menapak tilas jejak nenek moyang bangsa Indonesia ketika memperdagangkan komoditas rempah.
Tepat 1 Juli 2022, KRI Dewaruci yang membawa pemuda-pemudi terpilih dari 34 provinsi akan tiba di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, menandakan berakhirnya pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.
Advertisement
Laskar Rempah yang terdiri dari 147 generasi muda Indonesia telah menempuh jalur perdagangan rempah dari titik Surabaya menuju Makassar, lalu singgah di Bau-Bau dan terus lanjut ke Ternate, kemudian turun ke Banda dan turun lagi menuju Kupang, hingga terus berlayar ke titik akhir di Surabaya melalui perairan Sumbawa dan Bali.
“Perjalanan budaya ini ingin menegaskan bahwa jejak rempah Indonesia telah menjadi ikon budaya yang mendunia, menjadi jalur diplomasi bidang kebudayaan, dan solusi jangka panjang yang menjadikan budaya sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan,” disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid saat menunggu kedatangan KRI Dewaruci di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, pada Jumat (1/7/2022).
Melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah, lanjut Hilmar, bangsa Indonesia akan melihat berbagai jejak yang ditinggalkan dari perdagangan rempah pada masa lalu dalam berbagai bentuk akulturasi budaya, berdirinya benteng, terciptanya wastra, kesenian, dan lain-lain. “Kita rekonstruksi kembali fakta sejarah tersebut dan ketersambungan budaya di titik dan simpul yang kita singgahi. Kita tumbuhkan kembali kebanggaan akan jati diri bangsa terutama pada generasi muda dengan mengikutsertakan mereka pada kegiatan ini,” kata Dirjen Hilmar.
Selain Dirjen Hilmar, turut hadir dalam penyambutan ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Tari Jejer Gandrung khas Banyuwangi pun telah disiapkan untuk menyambut kedatangan KRI Dewaruci beserta Laskar Rempah.
Program Muhibah Budaya Jalur Rempah yang diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), pemerintah daerah, serta berbagai komunitas budaya berupaya menggaungkan Jalur Rempah melalui gerakan berkesinambungan dengan merekonstruksi ulang sejarah dan perkembangan rempah di wilayah Nusantara.
Program ini ingin menegaskan bahwa Indonesia pernah menjadi pemain penting dan pemasok utama dalam perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. “Begitu pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan manusia sehingga rempah menjadi komoditas utama yang mampu memengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global,” tutur Hilmar.
Hilmar juga mengatakan, Nusantara telah menjadi daerah strategis yang amat penting dan tujuan perdagangan selama ribuan tahun. Posisi geografis Indonesia yang strategis memudahkan kapal-kapal dari seluruh penjuru dunia berkumpul di perairan Nusantara.
“Sejak awal abad Masehi, bahkan diduga jauh sebelumnya, para pedagang India, Arab, dan Tiongkok telah menemukan komoditas penting yang hanya bisa ditemukan di negeri ini seperti cengkih, pala, dan cendana. Lalu, mereka membawanya ke pasar perdagangan dunia. Buktinya, jejak artefak rempah Nusantara banyak ditemukan dalam peradaban klasik dunia, seperti Mesopotamia, Mesir Kuno, India, dan Tiongkok,” jelas Dirjen Hilmar.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan berharap program Muhibah Budaya Jalur Rempah ini dapat menginspirasi Laskar Rempah untuk menyebarluaskan narasi Jalur Rempah, baik dari sudut pandang kejayaan Nusantara masa lampau hingga potensi penggunaan Jalur Rempah untuk masa depan bangsa. Terlebih lagi, lanjutnya, Jalur Rempah membawa relevansi yang luar biasa di masa kini jika ingin mengubah paradigma pembangunan bangsa Indonesia.
“Fakta geografis dan keindonesian kita terbentuk atas kebahariannya, sekaligus melahirkan sebuah perspektif bio-kultur, membentuk pengetahuan tradisi dan kearifan lokal, serta kebhinekaan budaya baik di laut dan darat,” ujar Restu.
Melalui Muhibah Budaya ini, lanjut Restu, pemerintah mengajak Laskar Rempah untuk terlibat aktif dan turun langsung mengampanyekan Jalur Rempah. Dengan melihat langsung, tuturnya, para Laskar Rempah diharapkan bisa memberikan pengalaman yang komprehensif dan merangsang pemikiran kreatif.
“Pengalaman selama pelayaran bermanfaat untuk peserta sebagai pijakan awal mereka dalam melihat lebih jauh lagi potensi yang dimiliki daerah masing-masing dan memanfaatkannya kembali demi kesejahteraan bersama,” jelas Restu.
Dengan banyaknya peradaban berinteraksi melalui jalur globalisasi Nusantara ini, Jalur Rempah memiliki sejarah panjang peradaban di Nusantara sampai dengan terbentuknya Indonesia dengan memiliki rekam jejak turut membentuk peradaban dunia sepanjang tiga milenium. “Untuk itu, Jalur Rempah bukan saja menjadi warisan budaya bagi Indonesia, tetapi juga merupakan warisan budaya bagi dunia,” ucap Restu. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
Advertisement
Advertisement