Advertisement
Cerita Perkampungan di Tengah Kuburan di Semarang

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Warga Kampung Bergota Krajan RT 005/RW 005 Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, puluhan tahun warga kampung tersebut tinggal di tengah kuburan.
Bahkan rumah-rumah warga di kampung itu berdempetan dengan makam. Beberapa makam berada persis di depan pintu rumah. Tak hanya itu, terdapat juga toko kelontong hingga warung angkringan yang dikelilingi makam. Potret warga yang beraktivitas dan bocah bermain di permakaman pun menjadi hal yang lumrah.
Advertisement
BACA JUGA: Rumah Warga Gunungkidul Disewa Rp17 Juta untuk Syuting KKN Desa Penari
Ketua RT 005 Bergota Krajan, Bayu Suprihatin, 32, mengambarkan kondisi jalan TPU Bergota dari pagi hari hingga malam hari masih ramai. Selain itu, lampu-lampu penerangan juga sudah banyak tersedia, membuat kesan horor pun sirna.
“Kalau dibilang horor, bagi orang yang enggak tahu lewat sini atau bukan warga sini pasti iya [horor]. Tapi, bagi masyarakat sekitar biasa saja, soalnya sudah puluhan tahun hidup berdampingan dengan makam,” kata Bayu saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Selasa (17/5/2022).
Kendati demikian, Bayu mengakui sering muncul laporan atau kejadian terkait hal-hal mistis yang menimpa masyarakat, khususnya yang di luar kampung. Mulai dari penampakan, tersesat, hinggga kesurupan.
“Tapi itu kembali ke niat masing-masing orang. Jika baik [niatnya], insyaallah aman. Kalau buruk ya sebaliknya, Makanya, harus sopan. Kalau bisa saat mau keluar atau masuk uluk salam [ucapkan salam] adat Jawa kan begitu,” ujar Bayu.
Bayu pun menceritakan kisah pada 2018 ketika ada kejadian mistis yang menimpa orang dari luar Kampung Bergota Krajan. Orang itu tersesat saat mengendarai sepeda motor dengan panduan GPS. Selain, sepeda motornya mati mendadak.
“Mungkin pakai GPS, nyasar lewat sini, terus berhenti tiba-tiba [mesin motornya]. Bahkan salah satunya ada yang kesurupan, seorang cewek, itu [penanganannya] sampai butuh waktu dua jam dengan bantuan warga sini dan seorang kiai,” jelasnya.
BACA JUGA: Bus Rombongan Takziah Terguling di Gamping, Satu Meninggal
Seorang warga Kampung Bergota Krajan, Sartini, 60, mengaku sebagai warga kampung tersebut tak pernah mengalami kejadian atau peristiwa mistis. Ia pun sudah terbiasa hidup berdampingan dengan kuburan-kuburan yang mengelilingi rumahnya.
“Hal mistis enggak pernah ada, sudah biasa. Keluarga juga enggak pernah ada yang mengalami,” terang ibu enam anak itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement