Advertisement
Cerita Perkampungan di Tengah Kuburan di Semarang
![Cerita Perkampungan di Tengah Kuburan di Semarang](https://img.harianjogja.com/posts/2022/05/18/1101485/kampung-kuburan.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Warga Kampung Bergota Krajan RT 005/RW 005 Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, puluhan tahun warga kampung tersebut tinggal di tengah kuburan.
Bahkan rumah-rumah warga di kampung itu berdempetan dengan makam. Beberapa makam berada persis di depan pintu rumah. Tak hanya itu, terdapat juga toko kelontong hingga warung angkringan yang dikelilingi makam. Potret warga yang beraktivitas dan bocah bermain di permakaman pun menjadi hal yang lumrah.
Advertisement
BACA JUGA: Rumah Warga Gunungkidul Disewa Rp17 Juta untuk Syuting KKN Desa Penari
Ketua RT 005 Bergota Krajan, Bayu Suprihatin, 32, mengambarkan kondisi jalan TPU Bergota dari pagi hari hingga malam hari masih ramai. Selain itu, lampu-lampu penerangan juga sudah banyak tersedia, membuat kesan horor pun sirna.
“Kalau dibilang horor, bagi orang yang enggak tahu lewat sini atau bukan warga sini pasti iya [horor]. Tapi, bagi masyarakat sekitar biasa saja, soalnya sudah puluhan tahun hidup berdampingan dengan makam,” kata Bayu saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Selasa (17/5/2022).
Kendati demikian, Bayu mengakui sering muncul laporan atau kejadian terkait hal-hal mistis yang menimpa masyarakat, khususnya yang di luar kampung. Mulai dari penampakan, tersesat, hinggga kesurupan.
“Tapi itu kembali ke niat masing-masing orang. Jika baik [niatnya], insyaallah aman. Kalau buruk ya sebaliknya, Makanya, harus sopan. Kalau bisa saat mau keluar atau masuk uluk salam [ucapkan salam] adat Jawa kan begitu,” ujar Bayu.
Bayu pun menceritakan kisah pada 2018 ketika ada kejadian mistis yang menimpa orang dari luar Kampung Bergota Krajan. Orang itu tersesat saat mengendarai sepeda motor dengan panduan GPS. Selain, sepeda motornya mati mendadak.
“Mungkin pakai GPS, nyasar lewat sini, terus berhenti tiba-tiba [mesin motornya]. Bahkan salah satunya ada yang kesurupan, seorang cewek, itu [penanganannya] sampai butuh waktu dua jam dengan bantuan warga sini dan seorang kiai,” jelasnya.
BACA JUGA: Bus Rombongan Takziah Terguling di Gamping, Satu Meninggal
Seorang warga Kampung Bergota Krajan, Sartini, 60, mengaku sebagai warga kampung tersebut tak pernah mengalami kejadian atau peristiwa mistis. Ia pun sudah terbiasa hidup berdampingan dengan kuburan-kuburan yang mengelilingi rumahnya.
“Hal mistis enggak pernah ada, sudah biasa. Keluarga juga enggak pernah ada yang mengalami,” terang ibu enam anak itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement