Advertisement
Ukraina Kembali Kuasai Seluruh Wilayah Kyiv

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Para pejabat Ukraina mengklaim pasukan negara itu telah berhasil merebut kembali seluruh wilayah di sekitar Ibu Kota Kyiv menyusul pertempuran sengit di beberapa wilayah dalam beberapa pekan terakhir.
Rusia menggambarkan penarikan pasukannya di dekat Kyiv sebagai isyarat niat baik dalam negosiasi damai. Akan tetapi analis Barat mengatakan Rusia kewalahan dalam menghadapi serangan pasukan Ukraina.
Advertisement
Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 200 warga sipil tewas di Irpin, kota yang terletak ke arah barat laut Kyiv, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari sebagimana dikutip BBC.com, Minggu (3/4).
Sebagian besar dari 70.000 orang yang dulu tinggal di kota kelas menengah itu, melarikan diri selama sebulan terakhir. Mereka yang keluar dari ruang bawah tanah menghadapi tantangan penembakan daari pasukan Rusia tanpa henti. Banyak bangunan tempat tinggal di Irpin yang rusak atau hancur menurut laporan wartawan BBC.
Wilayaj Hostomel, yang juga berada dekat Kyiv, adalah lokasi pertempuran sengit sejak awal perang untuk menguasai sebuah lapangan terbang. Kota kecil itu merupakan tempat hanggar pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya.
Bangkai pesawat masih berada di hanggar setelah pasukan Rusia meninggalkan daerah itu.
Sementara itu, laporan yang mengenaskan keluar dari kota-kota di wilayah Kyiv lainnya. Sebanyak 20 mayat ditemukan di sebuah jalan. Pasukan Rusia juga dilaporkan menggunakan anak-anak sebagai tameng.
Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengatakan kepada AFP bahwa kota itu telah menguburkan 280 orang di kuburan massal. Mayat berserakan di jalan-jalan, katanya dan beberapa di antara mereka berusia 14 tahun.
"Semua orang ini dibunuh, ditembak di bagian belakang kepala," kata Fedoruk seperti dikutip TheGuardian.
Banyak dari mayat-mayat itu dibalut perban putih "untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata," katanya.
Di desa Novyi Bykiv, sekitar 100 mil sebelah utara Kyiv, dikatakan bahwa anak-anak ditempatkan di depan tank.
“Kasus penggunaan anak-anak sebagai perlindungan dicatat di wilayah Sumy, Kyiv, Chernihiv, dan Zaporizhzhia,” kata Lyudmila Denisova, ombudsman hak asasi manusia Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusaan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement

Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
- Kasasi Harvey Moeis Ditolak Mahkamah Agung, Tetap Dihukum 20 Tahun Penjara
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Prabowo Minta Polri Lanjutkan Tanam Jagung dan Dukung Program MBG
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
Advertisement
Advertisement