Advertisement

Bangun Destinasti Wisata Super Prioritas Berkelanjutan Melalui Pengurangan Sampah

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 04 Maret 2022 - 17:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Bangun Destinasti Wisata Super Prioritas Berkelanjutan Melalui Pengurangan Sampah Webinar yang bertajuk Membangun Destinasti Wisata Super Prioritas yang Berkelanjutan Melalui Pengurangan Sampah Berwawasan Lingkungan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia bersama dengan Danone-AQUA. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Indonesia telah menjadi tujuan destinasi pariwisata dunia dengan berbagai daerah wisata unggulan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Namun di sisi lain, peningkatan jumlah wisatawan di berbagai kawasan destinasi wisata tersebut juga meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan. 

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018, tingkat kepedulian masyarakat terkait pengelolaan sampah hanya mencapai 28%. Masih rendahnya program dan infrastruktur pengelolaan sampah di kawasan wisata ini dapat berpotensi berimplikasi terhadap meningkatnya emisi karbon di lingkungan yang berkontribusi terhadap isu pemanasan global.

Advertisement

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong menjelaskan sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya. Bukan hanya secara estetika, tetapi lebih penting lagi, sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat. 

"Dalam hal ini, pemerintah berperan penting dalam penerapan peraturan pengelolaan sampah berbasis Kawasan, termasuk di antaranya Kawasan Wisata," katanya melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Jumat (4/3/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan saat mengikuti kegiatan Webinar yang bertajuk Membangun Destinasti Wisata Super Prioritas yang Berkelanjutan Melalui Pengurangan Sampah Berwawasan Lingkungan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia bersama dengan Danone-AQUA.

Dia mengatakan tema Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2022 yaitu Kelola Sampah, Turunkan Emisi, Bangun Proklim, Kawasan Wisata diharapkan menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya berkelanjutan dalam pengelolaan sampahnya. Penanganan dan pengelolaan sampah untuk turunkan emisi GRK, katanya, harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Pemerintah baik Pusat dan Daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual. 

Industri daur ulang dapat berperan besar dalam proses pengurangan sampah sehingga sampah di Kawasan Wisata dapat dikumpulkan lalu didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat. "Bank Sampah dan pengepul sampah adalah ujung tombak dalam pengumpulan sampah, selain sebagai sarana pengumpulan sampah juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya," lanjut Dohong.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati mengatakan perlu adanya keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan, di mana salah satunya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia. 

KLHK juga melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pilah sampah di sumber, gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah serta bermitra dengan berbagai pihak seperti acara hari ini.

Pengelolaan Sampah Plastik

Menjawab pentingnya peran sektor swasta dan juga dunia usaha dalam memberikan kontribusi nyata  terhadap manajemen sampah di Kawasan Wisata, Vera Galuh Sugianto, VP General Secretary Danone Indonesia menjabarkan, melalui kerangka program #BijakBerplastik yang telah dilakukan Danone-AQUA sejak 2018, ia terus melakukan berbagai usaha konkrit dalam pengelolaan sampah plastik, sesuai dengan tiga pilar utama #BijakBerplastik yaitu Pengumpulan, Edukasi, dan Inovasi. 

"Memang tidak bisa dipungkiri kawasan wisata menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus. Pengumpulan sampah yang sistematis dan terintegrasi telah kami mulai di lima kawasan destinasi wisata prioritas yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Likupang dan Borobudur," katanya.

Usaha ini melibatkan kerjasama dengan multi pihak sehingga dapat mengurangi sampah ke laut, meminimalkan emisi GRK, dan memberikan nilai tambah terhadap sampah tersebut untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat. Ekosistem pengelolaan sampah di kawasan destinasi wisata unggulan ini dibangun dengan keterlibatan multi pihak. Mulai dari peran Pemerintah Daerah yang mengelola kawasan wisata, peran penting petugas kebersihan dan juga pemulung dalam melakukan proses pengumpulan sampah, kontribusi Bank Sampah yang melakukan penerimaan dan sortir botol PET, dan pada akhirnya diproses kembali oleh Veolia. 

"Kami selalu mengawal, memberikan pendampingan, dan edukasi dalam setiap prosesnya sehingga memastikan konsep sirkular selalu dapat terlaksana dengan baik," katanya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement