Advertisement
Kemendikbudristek Minta Pemda Tak Larang PTM
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta pemerintah daerah atau pemda tidak melarang pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek (Dirjen PAUD Kemendikbudristek), Jumeri menjelaskan berdasarkan peta Covid-19, secara umum banyak daerah di Indonesia yang sudah memasuki zona hijau.
Advertisement
"Pemda tidak boleh melarang PTM terbatas bagi yang memenuhi kriteria dan tidak boleh menambah kriteria menjadi lebih berat lagi. Jadi menambah-menambah ketentuan agar terhambat PTM-nya," ujar Jumeri dalam konferensi pers virtual, Senin (3/1/2022).
Seluruh kabupaten/kota di Indonesia kata dia sudah berada berada di level PPKM 3, 2, dan 1. Sehingga tidak ada alasan bagi daerah untuk tidak melaksanakan PTM 100 persen memasuki di awal Januari 2022, tahun ini sebagaimana ketentuan SKB 4 Menteri.
“Sebanyak 31 persen daerah di daerah Jawa-Bali memasuki zona hijau, 59 persen zona kuning, dan hanya 10 persen yang masih memasuki zona merah,” tuturnya.
Kemudian, untuk di wilayah Sumatera, sebanyak 62 persen sudah memasuki zona hijau, 35 persen zona kuning, dan hanya 4 persen yang masih berada di 4 persen.
Selanjutnya, untuk wilayah Sulawesi, sebanyak 42 persen sudah memasuki zona hijau, 46 persen memasuki zona kuning, dan hanya 12 persen yang masih berada d zona merah.
“Untuk wilayah Nusa Tenggara sebanyak 50 persen daerah di kawasan ini sudah memasuki zona hijau, 49 persen zona kuning, dan hanya 1 persen yang masih berada dalam zona merah,” ujar Jumeri.
Sementara, daerah Maluku, sebanyak 31 persen sudah memasuki zona hijau, 65 persen sudah memasuki zona kuning, dan hanya 4 persen yang masih berada di kawasan zona merah.
Adapun Papua, sebanyak 17 persen daerah sudah memasuki zona hijau, 63 persen zona kuning, dan 20 persen masih berada di zona merah.
Selain itu, Jumeri menyampaikan sebanyak 81 persen atau 3,66 juta dari 4,5 juta pendidik dan tenaga pendidik sudah menerima vaksin pertama.
“Sebanyak 72 persen atau 3,26 juta di antaranya sudah menerima dosis kedua vaksinasi Covid-19,” tutur Jumeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Advertisement