Advertisement
Awas Omicron! Mobilitas Masyarakat Menanjak Jelang Akhir Tahun
Pengendara melintasi ruas jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung mewacanakan kembali menutup 10 titik ruas jalan raya di Kota Bandung pada saat Libur Natal dan Tahun baru guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada PPKM level 3 serentak se-Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi - aww.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 BNPB kembali memberikan imbauan tegas kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas jelang periode libur pergantian tahun. Imbauan ini dilontarkan menyusul pantauan terhadap tren pergerakan yang menanjak dalam 3-4 bulan terakhir.
Mengacu data Google Mobility Index, mobilitas terus naik dari bulan ke bulan dalam periode tersebut. Hal yang membuat was-was, kenaikan mobilitas banyak terjadi di tempat-tempat transit.
Advertisement
"Peningkatan paling tinggi terdapat pada perjalanan menuju lokasi transit, seperti terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan. Ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju luar kota atau luar negeri juga mengalami peningkatan," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis (16/12/2021).
Di tengah mulai masuknya virus varian Omicron ke dalam negeri, Wiku menilai mobilitas yang tidak diperlukan mestinya dihindari. Untuk itu, dia meminta masyarakat agar tidak bepergian terlebih dahulu hingga kondisi lebih aman.
Selain bepergian antar-kota dan provinsi, mobilitas di tempat hiburan terdekat juga mengalami peningkatan.
"Perjalanan menuju pusat belanja, ritel dan rekreasi, taman atau ruang terbuka publik dan perkantoran juga mengalami peningkatan."
Sayangnya, peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penerapan protokol keseharan yang baik.
Data Satgas mencatat bahwa terkait penerapan masker, misalnya, tempat seperti kedai makanan dan pasar masih masuk dalam daftar titik yang memiliki kepatuhan rendah.
"Mengingat besarnya dampak yang telah terjadi akibat lonjakan kedua, mari bersama kita pertahankan kondisi yang terkendali ini dengan menerapkan sistem protokol kesehatan sebagai cara yang paling mudah, murah dan efektif," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Kronologi Kebakaran Asrama MAN 2 Jogja, Diduga Korsleting Listrik
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Penumpang KAI Daop 6 Capai 46.602 di Hari Ketiga Nataru
- Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1,2 Kilometer
- BNPB: Banjir Bandang Guci Tegal Belum Ada Korban Jiwa
- Muhammadiyah Bantul Himpun Infak Jumat Bantu Bencana Sumatera
- Pengurus Wushu DIY Dilantik, Fokus Taolu dan Sanda
Advertisement
Advertisement



