Advertisement
Mitos Gunung Semeru, Upaya Dewa Memperbaiki Gunung yang Labil
Puncak Gunung Semeru terlihat dari Desa Ranu Pane, Senduro, Lumajang, Jawa Timur - Antara/Seno S
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gunung Semeru adalah salah satu destinasi gunung paling populer di Jawa Timur, namun tidak banyak yang mengetahui tentang legenda Gunung Semeru. Gunung ini memiliki banyak mitos, misteri dan kepercayaan lama
Kisah tersembunyi gunung tertinggi 3.676 mdpl di Pulau Jawa ini mengungkap kisah menarik dalam legenda campuran Jawa kuno dan Hindu. Dikisahkan terdapat satu pulau yang “labil” atau goyah kemudian para dewa berupaya untuk memperbaikinya.
Advertisement
Legenda Gunung Semeru menceritakan tentang bagaimana Pulau Jawa (“Jawadwipa”) dulunya tidak stabil dan selalu bergetar, dan para dewa berusaha mencari cara untuk membuatnya stabil dan layak huni, terutama karena semakin banyak manusia yang tinggal di pulau itu.
BACA JUGA : Bamsoet Sumbang 6 Bulan Gaji untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Bhatara Guru, dewa tertinggi, bermeditasi untuk memecahkan masalah. Belakangan disimpulkan bahwa pulau itu membutuhkan semacam "paku" untuk mempertahankannya. Ia menyuruh para dewa lain untuk pergi ke India (“Jambudwipa” dalam bahasa Sansekerta kuno) dan mengambil puncak Gunung Mandara. Mereka menyebutnya Mahameru yang berubah menjadi tiang raksasa yang akan menjaga Pulau Jawa tetap di tempatnya.
Karena para dewa merasa bahwa tugasnya terlalu berat, mereka memutuskan untuk bekerja sama untuk membawa pulang kedua bagian gunung tersebut. Bhatara Brahma, salah satu dewa, berubah menjadi kura-kura raksasa.
Bhatara Brahma meminta dewa-dewa lain untuk memuat Mahameru ke punggungnya. Dewa lainnya, Bhatara Wisnu, mengubah dirinya menjadi ular raksasa dan mengikat Mahameru dengan tubuhnya, mengamankannya di punggung Batara Brahma. Namun, selama perjalanan pulang, para dewa mulai merasa lelah, karena Mahameru begitu masif. Beratnya puncak gunung dan upaya untuk membawanya membuat mereka sangat lelah dan haus.
Para dewa kemudian melihat air menetes dari puncak gunung, dan karena airnya tampak begitu segar dan mengundang, para dewa yang lelah memutuskan untuk meminumnya. Namun, air tersebut ternyata beracun, dan mereka mati seketika setelah meminum air tersebut. Bhatara Guru mengetahui apa yang terjadi dan mengubah air beracun menjadi air kehidupan (“Tirta Kamandalu”), dan menghidupkan kembali para dewa dengannya.
Begitu sampai di Jawa, para dewa berusaha menempatkan Mahameru di beberapa titik. Puncak gunung menghasilkan batu-batu kecil yang jatuh dan kemudian berubah menjadi gunung baru. Mereka kemudian menempatkan puncak gunung di sisi timur Jawa, dan pulau itu akhirnya menjadi stabil.
Legenda itu tidak hanya menunjukkan kekayaan kepercayaan Jawa kuno, yang diwarnai dengan pengaruh Hindu dan India. Tapi juga menyegel reputasi Semeru sebagai sumber mitos dan misteri. Penduduk setempat percaya misteri ini dan bahkan menyarankan pejalan kaki untuk menghormati ketika mengunjungi gunung.
Misteri dan legenda di sekitar Gunung Semeru membuat pengalaman perjalanan ke gunung ini semakin kaya, terutama jika Anda mendiskusikannya dengan penduduk setempat dan sesama pendaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ukur Produksi Sampah Warga, DLH Jogja Pasang Timbangan di 13 Depo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dan dr Tifa Diperiksa Polisi
- Dua Pemain PSIM Jogja Dipanggil Timnas U-23 SEA Games
- Tiga Talenta Muda Jadi Juara Audisi Seni di Jogja
- KPAI Soroti Dai Cium Anak, Bisa Masuk Pelanggaran Hukum
- Dwi Ariyanto Asal Boyolali Hilang, Terakhir ke Pasar Burung
- MK Tegaskan Polisi Aktif Harus Mundur Saat Jadi Pejabat Sipil
- 12 Ribu Lowongan Dibuka di Jakarta Job Festival 2025
Advertisement
Advertisement




