Advertisement
KSP Mendengar Konsolidasi Menangkal Gelombang 3 Covid-19 di Jogja
Kegiatan KSP Mendengar di Yogyakarta. - Ist.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kantor Staf Presiden (KSP) mengkonsolidasikan pemerintah dan masyarakat lokal di Yogyakarta terkait penanganan COVID-19 untuk mencegah potensi persebaran gelombang varian baru menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"KSP melihat bahwa ada tantangan menjelang libur nataru. Di satu sisi, tidak akan mungkin melakukan pembatasan yang ekstrem. Karena ekonomi akan turun dan banyak pariwisata yang akan jatuh kembali," kata Tenaga Ahli Utama KSP, Joanes Joko.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Joko tersebut mengatakan, Nataru menjadi penting untuk dimonitor karena pasti akan ada mobilitas masyarakat yang besar. Sebelumnya, KSP pun telah mengadakan forum konsolidasi serupa di dua daerah, yakni Bogor Raya dan kota Bandung.
Sama seperti Bogor Raya dan kota Bandung, Yogyakarta, Solo dan Semarang memiliki daya tarik wisata yang akan berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat.
"Oleh karenanya, KSP Mendengar ini adalah forum konsolidasi. Kepada para pemimpin organisasi masyarakat, kami minta bantuan agar mengorganisir masyarakat. Harapannya agar nataru tidak menjadi sumber gelombang ketiga COVID-19," lanjut pria yang akrab disapa Joko.
KSP dalam menjalankan fungsinya terkait pengelolaan strategi komunikasi politik dan diseminasi informasi, termasuk penyampaian analisis data dan informasi strategis dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan, melaksanakan kegiatan reguler KSP Mendengar di daerah-daerah.
Kegiatan KSP Mendengar diselenggarakan bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 140 organisasi masyarakat, media dan perwakilan pemerintah daerah setempat.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 per Senin, Yogyakarta menempati posisi 5 daftar provinsi yang mencatatkan sebaran COVID-19 harian tertinggi dengan 9 kasus baru.
Namun pemerintah daerah Yogyakarta mengaku optimis bahwa hampir semua entitas sosial kemasyarakatan di Yogyakarta bekerja dengan sangat baik dalam penanganan COVID-19.
"Kami masih cukup optimis khususnya di sektor pariwisata, karena kita butuh produktif di masa yang tidak kondusif," kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Yogyakarta, Kurniawan.
Menurut data Dinas Pariwisata setempat, jika pariwisata lokal jatuh, maka penurunan wisata mancanegara melalui pintu masuk akan mencapai 83,50 persen. Hal tersebut juga akan mendorong pengangguran terbuka menjadi naik 4,57 persen.
"Kami menginisiasi vaksin wisata. Kita bawa vaksinnya ke tempat wisata dengan berkolaborasi bersama TNI Polri dan pelaku wisata. Itu efektif, karena kalau Dinkes saja gak akan selesai," lanjut Kurniawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Menu MBG Harus Variatif Agar Tak Picu Inflasi
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini: UBS dan Galeri24 Naik
- Honda Naik ke Konsesi C MotoGP, Awal Menuju Kategori A
- Sekring ABS Terbalik, Ducati Recall Panigale V2 dan V2 SF
- SSA Siap Laga Malam, Van Gastel: Lapangan Lebih Penting
- Apple Luncurkan iOS 26.2, Hadirkan Fitur Baru iPhone
- James Cameron Jadi Miliarder, Avatar 3 Diprediksi Pecah Rekor
Advertisement
Advertisement



