Advertisement

Ini Mutasi Varian Omicron yang Diwaspadai Ilmuwan

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 01 Desember 2021 - 10:47 WIB
Bhekti Suryani
Ini Mutasi Varian Omicron yang Diwaspadai Ilmuwan Omicron - WCNC

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Varian Omicron telah menimbulkan kekhawatiran di antara para ahli karena adanya lebih dari 50 mutasi, 32 di antaranya terletak di protein lonjakan virus, bagian dari virus yang mengikat sel manusia.

Varian Omicron COVID-19 ditemukan menyebar di Afrika Selatan menjadikannya mutan tercepat yang diberi label 'varian yang menjadi perhatian' oleh Organisasi Kesehatan Dunia pekan lalu. Kemunculannya telah mendorong banyak negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan baru ke dan dari berbagai negara Afrika. Menurut laporan terbaru, varian tersebut telah ditemukan setidaknya di 19 negara.

Advertisement

Meskipun tidak semasif delta dalam penyebaran dan dalam hal ancaman rawat inap, omicron telah menimbulkan kekhawatiran di antara para ahli karena adanya lebih dari 50 mutasi, 32 di antaranya terletak di protein lonjakan virus, bagian dari virus yang mengikat sel manusia.

Sementara penelitian sedang berlangsung tentang efek mutasi ini, beberapa di antaranya telah terlihat pada varian sebelumnya terutama yang disebut E484A yang, menurut laporan, memungkinkannya untuk menghindari antibodi, senjata utama sistem kekebalan untuk menetralisir infeksi.

Mutasi lain N501Y yang sebelumnya terlihat pada varian Alpha dan Gamma, dan bertanggung jawab atas peningkatan transmisibilitasnya, juga terlihat pada varian Omicron.

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh para peneliti dari University of Texas dan diterbitkan dalam jurnal Nature, mutasi ini meningkatkan kemampuan virus untuk bereplikasi di saluran napas bagian atas, sehingga meningkatkan penularan ketika orang yang terinfeksi bernapas, batuk atau bersin.

Selain itu, varian Omicron juga membawa mutasi D614G yang membantu virus mengikat dirinya ke sel lebih efektif.

Sesuai laporan dari The Financial Times, varian Omicron membawa 15 mutasi pada receptor-binding domain (RBD), bagian dari protein lonjakan yang menentukan kemampuan virus untuk menempel pada sel manusia.

Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi empat mutasi lain yang dapat meningkatkan penghindaran respon imun. Selain itu, empat mutasi lain telah ditemukan yang, menurut para ilmuwan, dapat memberikan penghalang lebih lanjut terhadap antibodi. Tiga mutasi lagi yang terletak di situs pembelahan furin virus lokasi reaksi biokimia utama juga dapat meningkatkan transmisibilitas varian.

Akhirnya, tiga penghapusan lebih lanjut dalam protein yang bukan bagian dari protein lonjakan juga dapat berdampak pada efek vaksin terhadap varian tersebut.

BACA JUGA: Olahraga Dapat Mencegah Alzheimer, Ini Buktinya

Masih banyak yang tidak kita ketahui tentang varian Omicron dan penelitian sedang berlangsung untuk menentukan efek gabungan dari berbagai mutasi yang dibawanya. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa varian tersebut dapat dideteksi dengan pengujian RT-PCR konvensional, yang berarti bahwa sekuensing genomik keseluruhan tidak diperlukan.

Ini membuat tugas mengevaluasi keberadaan dan penyebaran varian dalam klaster secara signifikan lebih mudah bagi otoritas pengawasan COVID-19.

Para ilmuwan juga masih mencoba mengidentifikasi asal virus dengan satu teori yang menunjukkan bahwa virus itu mungkin muncul pada individu dengan gangguan kekebalan di Afrika Selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Terus Jajaki Sejumlah Parpol jelang Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Sebut Kantongi Nama Wakil

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement