Advertisement
Pencabutan Kartu Prakerja Turun 81 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Jumlah pencabutan penerima kartu prakerja turun 81 persen pada tahun ini dibandingkan dengan 2020. Pencabutan berlaku bagi peserta yang tidak memilih pelatihan pertama 30 hari sejak memperoleh kartu.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan bahwa hingga akhir November 2021, pihaknya mencabut 86.878 orang penerima kartu prakerja. Jumlah tersebut merupakan total dari 11 gelombang penyelenggaraan pada tahun ini.
Advertisement
Menurut Denni, jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan dengan catatan pencabutan peserta dalam 11 gelombang pertama Kartu Prakerja pada 2020 yang mencapai 478.619 orang.
"Kami bersyukur, pada tahun ini jumlah kepesertaan penerima Kartu Prakerja yang dicabut karena tak kunjung mengikuti pelatihan pertama turun drastis, hingga 81 persen," ujar Denni, Sabtu (27/11/2021).
Berdasarkan Pasal 20 ayat 2 dan 3 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11/2020, penerima kartu prakerja wajib memilih pelatihan pertama tidak lebih dari 30 hari sejak mendapatkan pemberitahuan penetapan sebagai penerima.
Dalam hal penerima kartu prakerja tidak melakukan pemilihan pelatihan dalam jangka waktu sesuai ketentuan ayat (2), manajemen pun akan mencabit kepesertaan dari penerima terkait.
Menurut Denni, khusus untuk Gelombang 22 atau gelombang terakhir kartu prakerja pada tahun ini, pihaknya mengingatkan bahwa hari terakhir untuk membeli pelatihan jatuh pada 30 November 2021.
“Kami mengingatkan Sobat Prakerja, khususnya peserta Gelombang 22, bahwa batas pembelian pelatihan Kartu Prakerja untuk menghabiskan saldo pelatihan ada pada 30 November 2021 dan batas penyelesaian pelatihan pertama Kartu Prakerja pada 4 Desember 2021,” ujarnya.
Denni Purbasari menekankan bahwa kartu prakerja memang berbeda dengan program pemerintah lain di masa pandemi, termasuk pada bantuan-bantuan sosial lainnya. Program itu mempunyai karakteristik khusus, yakni sifatnya cash plus, selain berjalan 100 persen secara digital.
“Beda dengan program perlindungan sosial yang lain, Program Kartu Prakerja ini memberi cash plus, di mana insentif uang diperoleh setelah pelatihan. Jadi ada aspek pengembangan human capitalnya,” terangnya.
Saat ini Program Kartu Prakerja menawarkan 571 pelatihan yang disediakan oleh 181 lembaga pelatihan yang memenuhi syarat melalui tujuh platform digital.
Dari 22 gelombang pendaftaran yang dibuka sejak 11 April 2020, telah ditetapkan sebanyak 11,4 juta orang penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement