Advertisement
PSSI Imbau Pihak yang Tahu Pengaturan Skor Segera Melapor
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengimbau seluruh pihak yang mengetahui praktik pengaturan skor di sepak bola dalam negeri untuk melaporkan langsung ke lembaga tersebut dan Kepolisian.
“Kalau ada yang mengetahuinya [dugaan suap dan pengaturan skor], informasikan kepada kami. Kalau misalnya tidak percaya kepada PSSI, bisa langsung ke Polisi. Pasti nanti akan diungkap,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Jakarta, Sabtu (6/11/2021).
Advertisement
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebut bahwa PSSI tidak bisa setiap hari melakukan pengawasan kepada seluruh pemain, perangkat pertandingan, dan ofisial yang ada.
Oleh karena itu, Iriawan berharap, adanya bantuan dari berbagai pihak agar praktik-praktik kotor di sepak bola nasional dapat dibersihkan.
“Kami hanya ingin sepak bola Indonesia ini maju. Kami akan menghajar siapa saja yang terlibat, termasuk apabila itu memang pengurus,” ujarnya.
Iriawan pun meminta hal serupa dari tayangan Mata Najwa pada Rabu 3 November 2021 dengan tema ‘PSSI Bisa Apa jilid 6: Lagi-lagi Begini’, yang mengundang beberapa narasumber, termasuk seseorang dengan label Mr. Y yang menyebut dirinya wasit Liga 1 dan mengaku terlibat dalam pengaturan dua pertandingan di Liga 1 Indonesia musim 2021–2022.
Iwan Bule ingin pihak Mata Najwa membongkar siapa sosok Mr. Y tersebut di hadapan polisi.
“Bukalah di Polisi. Kan, bisa datang, misalnya ke Polda Metro Jaya. Kami tidak mengetahui siapa itu Mr. Y. Untuk sementara kami bisa saja mengiranya itu hanya karangan atau benar. Silakan hajar semua, termasuk jika ada pengurus yang terlibat,” kata Iriawan.
Seperti diketahui, kasus pengaturan skor di Indonesia ramai diperbincangkan kembali setelah klub Liga 2 Perserang melaporkan dugaan pengaturan skor yang dilakukan lima orang pemainnya kepada PSSI.
PSSI menindaklanjuti laporan itu, dan pada Rabu 3 November 2021 menjatuhkan hukuman berat, yakni tak bisa beraktivitas di sepak bola nasional selama 2 –5 tahun, serta denda puluhan juta rupiah untuk lima pemain yang terlibat, yakni Eka Dwi Susanto, Fandy Eky, Ivan Julyandhy, Ade Ivan Hafilah dan Aray Suhendri.
Bola panas bergulir semakin cepat setelah pada hari yang sama program Mata Najwa menayangkan diskusi dengan tema serupa, dan bahkan mengundang terduga pelaku yang identitasnya dirahasiakan.
PSSI sendiri sudah melaporkan kasus percobaan suap untuk mengatur hasil pertandingan tersebut ke Polda Metro Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil Eko Aryanto, Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- Selama 2024 Jutaan WNA Masuk ke Indonesia lewat Imigrasi Bandara
- Hakim Tipikor Jakarta: Tuntutan 12 Tahun Penjara Harvey Moeis Terlalu Berat, Harus Dikurangi
- Mahasiswa Universitas Jember Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 8, Polisi dan Kampus Lakukan Penyelidikan
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling di Jogja, Jumat 27 Desember 2024
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Cak Imin Pastikan Tidak Ada Bansos Kompensasi Kenaikan PPN Jadi 12 Persen
- Begini Peran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kasus Suap Harun Masiku
- Prediksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Diguyur Hujan Kamis 26 Desember 2024
- Menko AHY Upayakan Masyarakat Mendapatkan Hunian Layak dan Sehat
- Wakil BPH Bertemu Pemerintah Arab Saudi Bahas Persiapan Haji 2025
- Pemerintah Taliban Sebut 46 Tewas Akibat Serangan Jet Tempur Pakistan
- DPR RI Sarankan Presiden Prabowo Langsung Mengawal Penyelamatan Karyawan Sritex
Advertisement
Advertisement