Advertisement
Ramai Isu Bisnis PCR, Luhut Pesan ke Istri: Tenang Saja, Kita Tidak Salah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani klarifikasi terkait laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Polda Metro Jaya, Senin (27/9/2021). - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut mendapat keuntungan dari bisnis PCR karena ikut dalam pendirian PT GSI yang menyediakan tes Covid-19 dengan kapasitas tes yang besar. Luhut pun menenangkan istrinya atas kabar tersebut.
Hal tersebut diketahui melalui akun Facebook istri Luhut, Devi Pandjaitan. Dalam statusnya, Devi membeberkan komunikasi dengan sang suami meski sedang kunjungan kerja menemani Presiden Joko Widodo.
Advertisement
BACA JUGA : Luhut Mengklaim Tak Pernah Ambil Keuntungan dari Bisnis PCR
“Sudah mulai bicara. Ibu juga tenang saja ya. Will be ok. Kita tidak ada yang salah kok,” katanya dikutip Kamis (4/11/2021).
Dalam komunikasi tersebut, Devi menulis Luhut benar-benar ingin membantu karena keadaan penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah sangat parah.
Oleh karena itu, Devi diminta jangan stres karena tidak ada yang salah dengan tindakan Luhut. Semua yang dia lakukan malah untuk kemanusiaan.
“Banyak tidak yang menghitung berapa banyak nyawa yang diselamatkan? Sekarang ngomong waktu itu apa ada yang bertindak? Kan tidak ada. Ya kita lakukanlah itu dan diikuti yang lain,” tulis Devi.
Sebelumnya, Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, menceritakan asal muasal Luhut terlibat dalam pendirian PT GSI.
“Terkait GSI, jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan tes Covid-19 dengan kapasitas tes yang besar. Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini,” katanya melalui pesan singkat kepada JIBI/Bisnis, Senin (1/11/2021).
Jodi juga menyebutkan bahwa terdapat 9 pemegang saham di PT GSI dimana yayasan dari Indika dan Adaro adalah pemegang saham mayoritasnya.
BACA JUGA : Dugaan Bisnis PCR, Erick Thohir & Luhut Dilaporkan ke KPK
Lebih lanjut, dengan pemodal yang merupakan perusahaan-perusahaan besar, Jodi bisa memastikan bahwa pendirian PT GSI tidak berorientasi pada profit.
“Kalau dilihat grup-grup itu kan mereka grup besar yang bisnisnya sudah well established dan sangat kuat dibidang energi, jadi GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkab Sleman Luncurkan Sembada Corporate University, Ini Fungsinya
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Alasan Tukang Cukur Lukas Enembe Dipanggil KPK
- Ekonom UGM Nilai Defisit APBN Rp371,5 Triliun Masih Terkendali
- Belanda Konfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Mpox
- Pramono: Dana Ngendon di Bank Rp14,6 Triliun Akan Dipakai Bayar Proyek
- Trah HB II Desak Pemerintah Serius Tangani Pemulihan Aset Geger Sepehi
- Renovasi Terminal Giwangan Ditarget Selesai Jelang Libur Nataru
- AHY: Butuh Rp10.300 Triliun untuk Bangun Infrastruktur
Advertisement
Advertisement



