Advertisement

PM Inggris Ingatkan Dunia Jangan Gagal Atasi Darurat Iklim

John Andhi Oktaveri
Minggu, 31 Oktober 2021 - 22:57 WIB
Sunartono
PM Inggris Ingatkan Dunia Jangan Gagal Atasi Darurat Iklim Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020). - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Kegagalan para pemimpin dunia untuk berkomitmen menangani darurat iklim pada KTT Cop26 di Glasgow dinilai dapat memicu peristiwa geopolitik yang sangat sulit, termasuk migrasi massal dan persaingan global untuk makanan dan air, kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Johnson berbicara sebelum dimulainya pertemuan para pemimpin dari negara-negara industri G20 di Roma, di mana dia akan mendorong negara-negara untuk tiba di Glasgow dengan rencana tetap untuk mengurangi emisi. Dia mengatakan peluang keberhasilan tergantung pada keseimbangan.

Advertisement

Dalam putaran wawancara di Roma, dia diingatkan apa yang dia katakan pada September bahwa ada enam dari 10 tindakan penting untuk disepakati pada pertemuan puncak Cop untuk menghasilkan tindakan yang diperlukan dan pertanyaan itu akan dia jawab sekarang.

"Saya akan mengatakan petanyaan itu hampir sama," katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Minggu (31/10/2021).

Dia mengatakan semua orang perlu fokus pada apa yang telah dilakukan Inggris yakni mengambil konsep abstrak dari net zero yang dibahas bicarakan di Paris enam tahun lalu, dan mengubahnya menjadi hasil yang tajam dan tajam dalam hal mengurangi penggunaan batu bara. Begitu juga dengan penggunaan mesin pembakaran internal dan dunia perlu membiayai teknologi hijau.

Berbicara kepada wartawan dalam perjalanan ke Roma pada hari Jumat, Johnson menggunakan contoh runtuhnya kekaisaran Romawi untuk menyoroti apa yang dia katakan sebagai kemungkinan perubahan iklim yang membawa penurunan peradaban.

Ditanya tentang pesannya untuk Cop26 di Roma, Johnson mengulangi peringatannya tentang konsekuensi peningkatan suhu bagi dunia.

“Jika Anda meningkatkan suhu planet ini empat derajat atau lebih, seperti yang diperkirakan akan terjadi tanpa belas kasihan, Anda akan melihat grafiknya, maka Anda menghasilkan peristiwa geopolitik yang sangat sulit ini,” katanya kepada Channel 4 News.

Dia mengatakan Anda akan mengakibatkan kelaparan, kekeringan, hilangnya habitat, pergerakan, krisis air, makanan, pergerakan besar orang. Itu adalah hal-hal yang secara politis akan sangat, sangat sulit dikendalikan, katanya.

“Ketika kekaisaran Romawi jatuh, itu sebagian besar sebagai akibat dari imigrasi yang tidak terkendali. Kekaisaran tidak bisa lagi mengontrol perbatasannya. Orang-orang datang dari timur, dari mana-mana. Eropa akan memasuki zaman kegelapan yang berlangsung sangat lama.

“Intinya adalah saya mengatakan hal itu bisa terjadi lagi. Orang tidak boleh terlalu sombong untuk membayangkan bahwa sejarah adalah satu arah.

Dia menegaskan bahwa kalau kita tidak dapat memastikan minggu depan di Cop di Glasgow bahwa kita tetap hidup dengan prospek membatasi pertumbuhan suhu planet ini, maka kita benar-benar menghadapi masalah nyata bagi umat manusia.

Johnson menghadapi kritik minggu ini karena kelambanannya sendiri dalam mengatasi emisi dan memotong retribusi pada penerbangan domestik yang lebih pendek. Akan tetapi dia tiba di Roma dengan membawa pesan yang blak-blakan untuk sesama pemimpin G20.

"Terlalu banyak negara yang masih melakukan terlalu sedikit," kata juru bicara perdana menteri itu ketika menjelaskan pesan yang akan disampaikan Johnson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : TheGuardian.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement