Advertisement

Virus Yezo Muncul di Jepang, Ini Fakta-faktanya

Ni Luh Anggela
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 23:17 WIB
Budi Cahyana
Virus Yezo Muncul di Jepang, Ini Fakta-faktanya Ilustrasi demam - JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Virus yang sebelumnya tidak diketahui dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit diidentifikasi oleh para ilmuwan di Jepang.  Virus ini diberi nama Yezo, yang diambil dari nama pulau di Hokkaido tempat virus pertama kali ditemukan.
 
Virus yang ditemukan pada 2019 ini juga dikenal dengan Virus Domba Nairobi dan termasuk virus demam berdarah Krimea-Kongo.
 
Penemuan ini dibuat oleh para peneliti di Universitas Hokkaido dan rekan-rekannya, dan hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
 
Melansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta seputar virus Yezo yang ditemukan oleh para peneliti Jepang.

1. Ditemukan di tahun 2019 para pria berusia 41 tahun

Virus Yezo ditemukan setelah seorang pria berusia 41 tahun dirawat di rumah sakit pada tahun 2019 dengan demam dan sakit kaki setelah digigit oleh arthropoda yang diyakini sebagai kutu saat dia berjalan di hutan lokal di Hokkaido selama kurang lebih 4 jam.
 
Dia dirawat dan dipulangkan setelah dua minggu, tetapi tes menunjukkan dia tidak terinfeksi virus yang diketahui dibawa oleh kutu di wilayah tersebut. Pasien kedua muncul dengan gejala yang sama setelah gigitan kutu pada tahun berikutnya, seperti dilansir dari laman resmi Hokkaido University, Jumat (8/10/2021).

Advertisement

2. Pasien alami demam, nyeri, hingga kehilangan nafsu makan

Empat hari setelah mengunjungi hutan, pasien pertama mengalami demam lebih dari 39 derajat Celcius, diikuti dengan gangguan gaya berjalan dan nyeri kaki. Setelah demam berlanjut selama 4 hari, dia dirawat di rumah sakit dengan suhu 38,9 derajat Celcius. Saat masuk, tinjauan sistem negatif kecuali untuk demam, kehilangan nafsu makan, dan nyeri ekstremitas bawah bilateral.
 
Pasien kedua muncul dengan gejala yang sama setelah gigitan kutu pada tahun berikutnya. Dia tetap dalam kondisi kesehatannya yang biasa sampai 9 hari setelah pendakian ketika dia kehilangan nafsu makan dan kemudian, mengalami demam 37,4 derajat Celcius pada 17 hari setelah pendakian, seperti dilansir dari Sci News, Jumat (8/10/2021).

3. Paling dekat hubungannya dengan virus di Rumania dan Uzbekistan

Analisis genetik virus yang diisolasi dari sampel darah kedua pasien mengungkapkan jenis baru orthonairovirus, yang paling dekat hubungannya dengan virus Sulina dan virus Tamdy, masing-masing terdeteksi di Rumania dan Uzbekistan, yang terakhir dilaporkan menyebabkan demam akut pada manusia baru-baru ini di China.

4. Tidak menyebabkan kematian

Dr. Keita Matsuno, ahli virologi di Institut Internasional untuk Pengendalian Zoonosis di Universitas Hokkaido mengatakan, bahwa saat ini tidak ada kematian yang terkait dengan Yezo, pengujian di luar Hokkaido dan di rumah sakit di seluruh Jepang sekarang sangat penting.
 
“Semua kasus infeksi virus Yezo yang kita ketahui sejauh ini tidak menyebabkan kematian, tetapi kemungkinan besar penyakit itu ditemukan di luar Hokkaido, jadi kita perlu segera menyelidiki penyebarannya.” kata Matsuno, mengutip Newsweek, Jumat (8/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement