Advertisement
Harga Pakan Ternak Mahal, Ini Solusinya Menurut Pengamat
Pekerja mengeringkan jagung yang baru dipipil di Desa Balongga, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/9/2021). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara nasional khusus untuk sektor pertanian jagung hingga akhir Agustus 2021 telah mencapai Rp1,76 triliun yang disalurkan kepada 72.070 debitur. ANTARA FOTO - Basri Marzuki
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Minimnya stok pakan ternak yang mendorong harga menjadi tinggi dapat diatasi dengan intervensi cadangan.
Bustanul Arifin, Guru Besar Pertanian Universitas Lampung yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) mengatakan kemacetan suplai terjadi karena stok dalam negeri tak memadai, sedangkan impor jagung juga tersendat. Ketiadaan stok cadangan nasional menjadi masalah krusial yang menyebabkan instabilitas harga dan pasokan yang berkepanjangan.
Advertisement
Untuk mengurai masalah ini dalam jangka pendek, lanjut Bustanul, pemerintah dapat berkoordinasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) untuk membagi kelebihan stok yang dimiliki.
"Ini bukan mekanisme pasar, tetapi bolehlah dipanggil, karena mereka mungkin punya stok untuk usaha produksinya yang selama ini mereka impor," katanya.
Dia menyebutkan saat ini, di dalam negeri sentra jagung telah menyelesaikan periode panen. Sedangkan negara utama asal impor jagung seperti Amerika Serikat diperkirakan saat ini sedang musim tanam dan baru akan panen pada Oktober mendatang. Akibatnya, mengikuti hukum pasar, harga bergerak naik.
"Harga pakan terlalu tinggi karena di dalam negeri [stok] berkurang, dari luar negeri juga kurang," ujarnya kepada Bisnis-jaringan Harianjogja.com, Minggu (19/9/2021).
Meski demikian, Bustanul mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian dengan program intervensi cadangan yang menyambungkan pemerintah daerah yang surplus jagung dengan yang defisit. Namun demikian, jumlahnya tidak signifikan untuk menstabilkan harga.
Selain persoalan subsidi ongkos angkut, ketersediaan cadangan stok juga terbatas.
Adapun solusi permanen, pemerintah harus membangun cadangan stok nasional yang berarti pula mendorong produktivitas petani jagung.
"Untuk mengamankan supaya tidak terjadi gejolak harga, hal itu sangat penting," ujar Bustanul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Siapkan Pengamanan Ketat Jelang Pergantian Tahun
- UNRWA: 235 Ribu Warga Gaza Terdampak Krisis Cuaca Ekstrem
- Sidang Etik Ungkap Motif Bripda MS Bunuh Mahasiswi ULM
- Istana Soroti Lonjakan Harga Telur dan Daging Ayam Jelang 2026
- Mendiktisaintek Terbitkan Aturan Baru Profesi dan Gaji Dosen
- Pemkot Magelang Gaet Warga Taat Pajak Lewat Program Nginep-Dolan
- Kapolri Klaim Survei Tunjukkan Kepercayaan Publik ke Polri Meningkat
Advertisement
Advertisement




