Bakal Diproduksi Massal 2022, Ini Perkiraan Harga Vaksin Merah Putih
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman menyampaikan Vaksin Merah Putih yang diproduksi perusahaan rencananya akan dijual di bawah US$ 5 atau Rp 71.000.
"Mudah-mudahan kami bisa melakukan atau mengembangkan vaksin dan memproduksi vaksin dengan harga yang terjangkau dan semoga [harganya] kurang dari US$5," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (15/9/2021).
Advertisement
Dia mengatakan, vaksin yang diproduksi oleh Biotis Pharmaceuticals Indonesia-Universitas Airlangga (Unair) rencananya juga akan ditargetkan mulai produksi pada semester II/2022.
BACA JUGA : Murah! Harga Vaksin Merah Putih Bakal Dibanderol Rp71.000
Menurutnya, akan banyak masyarakat yang bisa mendapatkan vaksinasi, jika harga yang dipatok di bawah US$5 sehingga beban yang ditanggung oleh pemerintah lebih sedikit dibandingkan belanja vaksin pada 2021.
Sekadar informasi, pemerintah menganggarkan Rp54,46 triliun untuk belanja vaksin pada 2021.
Dia menambahkan, pada pengembangan vaksin merah putih ini menggunakan isolat virus dari Indonesia. Artinya proses pembuatan bibit vaksinnya diambil dari sampel yang ada di Indonesia dan mengacu pada virus yang menular di Indonesia sehingga lebih cocok dan efektif bagi masyarakat Tanah Air.
Lebih lanjut, Sudirman menjelaskan saat ini vaksin yang mereka produksi sedang tahap uji praklinik fase II dan diharapkan selesai pada 30 September 2021.
BACA JUGA : Vaksin Merah Putih Bakal Diproduksi Massal Semester II/2022
"Sehingga bulan depan kami bisa mendapatkan hasil preklinik dan bisa mempersiapkan untuk persiapan uji klinik fase I 100 orang, fase II 400 orang, dan fase III 3.000 orang. Mudah-mudahan kami bisa melewati semua tahapan ini dengan baik," kata Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada Jakarta Bersih dari Gugatan Sengketa, Pramono-Rano Karno Sah Menangkan Pemilihan
- Sistem Zonasi dalam PPDB Diminta Berbasis Hak Anak
- Mantan Menkumham Yassona Laoly Dipanggil KPK sebagai Saksi
- Pemerintah Diminta Susun Peta Jalan untuk Mengatasi Masalah PPDB Zonasi
- Kantor Presiden Korea Selatan Digerebek Polisi Buntut Darurat Militer
Advertisement
Sempat Ditutup, SPBU Janti Kembali Dioperasikan dengan Sistem KSO Pertamina Retail
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Sejumlah Negara Eropa Tangguhkan Proses Suaka untuk Warga Suriah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Potensi Hujan Lebat Disertai Petir, Termasuk DIY
- Indonesia Desak Israel Patuhi Gencatan Senjata di Jalur Gaza
- Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
- Serah Terima Program TJSL 2024 Bantuan Pengembangan Kelompok Usaha Urban Farming
- Gelar Sidang, Dewas KPK Jatuhkan 109 Sanksi Etik, Ada Nama Firli Bahuri
- Pemerintah Diminta Susun Peta Jalan untuk Mengatasi Masalah PPDB Zonasi
Advertisement
Advertisement