Advertisement
Kerabat Korban Menangis, Begini Suasana Peringatan Tragedi 11 September
Peringatan jelang 20 tahun tragedi 11 September di Flight 93's Memorial Plaza, Pennsylvania, AS - Bloomberg / Ryan Collerd.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Amerika Serikat memperingati peristiwa 9/11 (11 September) dengan upacara khidmat yang diwarnai kepedihan oleh penarikan pasukan yang kacau dari Afghanistan dan kembalinya kekuasaan Taliban.
Pada peringatan 9/11 di New York, para kerabat korban terlihat berlinang air mata. Suara mereka tersendat saat nama dari hampir 3.000 orang yang tewas dalam serangan Al-Qaeda dibacakan.
Advertisement
"Kami mencintaimu dan kami merindukanmu," ujar mereka saat musik biola sentimentil dimainkan pada upacara resmi yang dihadiri oleh pejabat tinggi termasuk Presiden Joe Biden dan mantan presiden Barack Obama dan Bill Clinton.
BACA JUGA : Keluarga Korban Serangan 11 September Menuntut Arab Saudi
Pada situs Ground Zero tempat 2.753 orang tewas yang sebagian akibat melompat dari gedung tinggi, dilaksanakan kebaktian dengan pengawasan ketat di kawasan Lower Manhattan.
Mengheningkaan cipta dilakukan pada pada pukul 08:46 pagi waktu setempat. Bel berbunyi untuk melambangkan saat pesawat pertama yang dibajak menabrak Menara Utara World Trade Center sebagaimana dikutip Channel NewsAsia.com, Minggu (12/9/2021).
Para pelayat terlihat memegang foto orang yang mereka cintai, sementara ikon musik Bruce Springsteen menyanyikan lagunya I'll See You in My Dreams. Setelah malam tiba, berkas cahaya diproyeksikan ke langit kota New York.
“Setelah 20 tahun berlalu, saya menemukan apresiasi yang berkelanjutan untuk semua orang yang bangkit menjadi lebih dari orang biasa,” kata Mike Low, yang putrinya adalah seorang pramugari di pesawat pertama.
Peringatan akan insiden itu menjadi tradisi tahunan. Namun, perayaan kali ini punya makna khusus karena diperingati 20 tahun sebagai titik balik dalam sejarah AS.
Pasalnya, pasukan AS baru saja meninggalkan Afghanistan yang diintervensi 20 tahun lalu setelah insiden 9/11 dalam keadaan kacau. Perang yang dimulai AS di Afghanistan menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS.
BACA JUGA : Siap-Siap, Akhir Pekan Ini Ada Penyekatan di Beberapa Titik
Pasukan AS menggulingkan Taliban, yang telah memerintah Afghanistan sejak 1996, karena kelompok itu telah memberikan perlindungan kepada Osama bin Laden, pemimpin al-Qaeda yang melakukan serangan 9/11. Bin Laden diburu dan dibunuh di Pakistan satu dekade kemudian.
Akan tetapi Taliban sekarang kembali berkuasa di Afghanistan, sementara di Teluk Guantanamo tertuduh dalang 9/11 Khalid Sheikh Mohammed dan empat orang lainnya terus menunggu persidangan sembilan tahun setelah tuduhan diajukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Channel News Asia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
BMKG Prediksi Hujan di Sejumlah Wilayah DIY Sabtu 20 Desember 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- SIM Keliling Sleman Hadir Akhir Pekan, Ini Jadwalnya
- OTT KPK di Banten, Kejagung Benarkan Ada Jaksa Terlibat
- KA Bandara YIA Targetkan 166.000 Penumpang Selama Nataru
- Jadwal Bus KSPN Malioboro-Pantai Baron Jumat 19 Desember
- Remaja 16 Tahun Tewas di Wisata Air Kulonprogo
- Raperda KTR Kulonprogo Tuai Pro Kontra Radius Jual Rokok
- Listrik Energi Surya Makin Murah Bersaing dengan Energi Fosil
Advertisement
Advertisement




