Advertisement

Disuntik Vaksin Nusantara, Eks Menkes Siti Fadilah Merasa Lebih Fit & Bisa Naik Tangga

Jaffry Prabu Prakoso
Rabu, 01 September 2021 - 11:47 WIB
Sunartono
Disuntik Vaksin Nusantara, Eks Menkes Siti Fadilah Merasa Lebih Fit & Bisa Naik Tangga Mantan Menkes Siti Fadilah dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto seusai mengikuti proses ujicoba vaksinasi Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/4). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan bahwa setelah menerima Vaksin Nusantara, dirinya merasa lebih fit.

“Saya setelah divaksin bisa naik tangga sekarang. Dulu saya tidak bisa naik tangga,” katanya saat bincang-bincang yang di Youtube yang dipantau rabu (1/9/2021).

Advertisement

Vaksin Nusantara untuk mencegah infeksi Virus Corona (Covid-19) merupakan pengenalan ulang dari Vaksin Joglosemar. Ini adalah vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik.

BACA JUGA : Kemenkes: Vaksin Nusantara Tak Bisa Dikomersilkan

Pengembangan Vaksin Nusantara digagas pada akhir 2020 saat Terawan Agus Putranto menjabat sebagai menteri kesehatan.

Vaksin Nusantara dianggap sebagai terapiu imun. Alasannya, darah seseorang diambil kemudian dimasukkan virus sehingga menjadi imun.

Darah yang berhasil mengalahkan virus tersebut kemudian disuntikkan kembali ke orang yang bersangkutan. Dengan terapi tersebut, diharapkan tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

“Belum ada laporan [KIPI dari yang mencoba]. Gatel atau sakit di bekas disuntik sel dendritik saya sendiri,” jelas Siti.

Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair Chairul Anwar Nidom menuturkan bahwa Turki berminat mengimpor 5,2 juta dosis Vaksin Nusantara.

Saat berbincang dengan Bisnis, Selasa (24/8/2021), Nidom mengaku Vaksin Nusantara telah selesai uji klinis fase 2. Kini, vaksin tersebut menanti uji klinis tahap ketiga.

Nidom yang juga Ketua Tim Riset Covid-19 dan Formulasi Vaksin Yayasan Profesor Nidom itu menyebut, bahwa niat Turki untuk mengimpor Vaksin Nusantara sudah disampaikan kepada Terawan sejak 1,5 bulan lalu.

Hanya, rencana impor itu masih dalam proses. Selain berminat mengimpor vaksin, Turki juga berminat dan menawarkan diri sebagai lokasi uji klinis fase 3.

“Tapi, Merah Putih dokter Terawan sangat kuat, dan menginginkan uji klinis fase 3 dilakukan di Indonesia, meski tidak ada bantuan dari pemerintah,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement