Advertisement

Tenggelam di Sungai Mungkung, Dua Bocah Meninggal Dunia

Moh Khodiq Duhri
Minggu, 29 Agustus 2021 - 02:27 WIB
Sunartono
Tenggelam di Sungai Mungkung, Dua Bocah Meninggal Dunia Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SRAGEN—Dua bocah SD yang masih saudara sepupu asal Kampung Ngonce, Kelurahan Karangtengah, Sragen, ditemukan meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Mungkung, Sabtu (28/8/2021) siang.

Peristiwa tragis itu bermula ketika empat anak tengah mencari ikan dengan cara pladu di Sungai Mungkung sekitar pukul 13.00 WIB. Saat menceburkan diri ke sungai, dua bocah yang diketahui bernama Muhammad Fauzan, 11, dan Putra, 13, ternyata tidak bisa berenang. Nahas, dua bocah itu akhirnya tenggelam di Sungai Mungkung yang masuk Kampung Patihan.

Advertisement

BACA JUGA : Tak Bisa Berenang, Remaja 12 Tahun Tewas Tenggelam

Menyadari dua temannya tenggelam, dua bocah lainnya kemudian memberi tahu warga sekitar. Warga yang mendengar cerita dua bocah itu langsung bergegas ke sungai untuk mencari dua saudara sepupu itu. Upaya warga untuk mencari bocah itu akhirnya membuahkan hasil. Warga sempat membawa dua bocah itu ke klinik kesehatan terdekat. Kendati begitu, nyawa keduanya tak bisa diselamatkan.

Jajaran Polsek Kota Sragen yang mendapat laporan itu langsung menuju rumah duka bersama petugas medis dari puskesmas setempat. Hasil pemeriksaan di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Polisi menyimpulkan penyebab kematian dua korban murni karena tenggelam. “Kedua korban merupakan kakak adik sepupu. Yang satu orang tuanya merantau di Jakarta dan di sini ikut simbahnya. Kebetulan rumah simbahnya bersebelahan dengan rumah sepupunya,” ujar Kapolsek Kota Sragen, AKP Mashadi.

BACA JUGA : Diduga Tenggelam, Mayat Warga Pundong Ditemukan

Harto, 40, warga setempat mengatakan ada belasan warga yang mencari dua bocah tenggelam itu dengan menyelami sungai. Saat itu, arus anak Sungai Bengawan Solo itu tidak terlalu kuat karena musim kemarau. Dengan begitu, tubuh kedua bocah tidak jauh terbawa oleh arus sungai. “Ini buat pembelajaran untuk para orang tua. Anak seusai mereka itu rasa keingintahuan besar. Rasa penasaran besar. Mereka harus tetap dalam pengawasan orang tua. Jadi, jangan biarkan mereka bermain di sekitar sungai,” ucapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Ini Sejarah Keistimewaan DIY Penting untuk Diketahui

Jogja
| Senin, 04 Desember 2023, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement