Advertisement
Panglima TNI Minta OTG & Pasien Covid-19 Bergejala Ringan di Kulonprogo Masuk Isoter
 Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai rapat pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018). - Suara/Erick Tanjung
                Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai rapat pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018). - Suara/Erick Tanjung
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau penanganan Covid-19 di Kulonprogo.
Dia meminta pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk memanfaatkan sarana isolasi terpusat demi menekan risiko kematian dan laju penularan.
Advertisement
Ketika meninjau penanggulangan COVID-19 di Kabupaten Kulonprogo, Sabtu (21/8/2021), Panglima TNI menyebutkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah ini relatif cukup tinggi sehingga harus mengoptimalkan layanan isolasi terpusat (isoter).
"Kasus konfirmasi [positif] akan dilaksanakan perawatan di isolasi terpusat [isoter] dan tidak diisolasi mandiri sehingga terpantau kondisi dan obat-obatannya," kata Panglima TNI.
BACA JUGA: Museum Lawang Sewu Dibuka Kembali untuk Wisatawan, Ini Syarat Masuknya
Oleh karena itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta empat pilar di Kulonprogo, yaitu jajaran TNI, Polri, pemerintah daerah, dan puskesmas setempat bekerja lebih keras mengimbau masyarakat agar menjalani isolasi secara terpusat.
Menurut dia, sinergi yang telah dilakukan dengan baik di daerah ini harus mampu memasifkan pelaksanaan 3T (pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan) serta menggencarkan program Serbuan Vaksinasi guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
Sementara itu, Panglima mengingatkan hanya mereka yang hasilnya tesnya negatif yang dapat menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing.
Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau penanganan COVID-19 di Kulonprogo mengingat daerah itu masih masuk dalam level 4 COVID-19.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes Budi Gunadi juga meninjau penggunaan aplikasi Silacak yang digunakan oleh para tracer.
Silacak merupakan aplikasi buatan Kementerian Kesehatan RI yang menjadi alat untuk mendata dan melacak pasien serta kontak erat COVID-19.
Panglima mengerahkan puluhan ribu prajuritnya untuk menjadi pelacak pasien COVID-19 serta mereka yang kontak erat dengan pasien.
Selanjutnya, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dan memberi bantuan sosial kepada masyarakat di Kulonprogo, Sabtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Kinerja Pemda DIY Positif, Capaian Fisik OPD Kategori Baik
- Resmi, Juventus Tunjuk Luciano Spalletti Jadi Pelatih
- Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Jumat 31 Oktober 2025
- Pohon Tumbang Timpa Rumah di Srandakan Bantul, Nihil Korban
- Mitigasi Longsor, BPBD Kulonprogo Imbau Warga Pasang Talang
- Prakiraan Cuaca di Jogja, Hujan Ringan, Jumat 31 Okt 2025
- Pemuda Diamankan Polsek Sleman Usai Aniaya Pengendara dengan Celurit
Advertisement
Advertisement






















 
            
