Advertisement
Golkar: Lokasi Vaksinasi Harus Mudah Dijangkau Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mendukung keputusan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 9 Agustus 2021.
Hal itu dikatakannya berdasarkan penilaian atas konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan persentase Bed Occupancy Rate (BOR) alias tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.
Advertisement
"Berdasarkan penilaian atas berbagai indikator di atas memang masih belum aman walaupun sudah ada perbaikan. Terutama aspek kasus harian positivity rate masih tinggi dan keterisian Rumah sakit masih di atas 60 persen. Pada tingkat kesembuhan ada kenaikan yang cukup signifikan 80 persen," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021).
Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR tersebut, saat ini kondisi menunjukan perbaikan, namun belum sepenuhnya aman. Karena itu masyarakat harus tetap didorong melakukan pengetatan mobilitas, disiplin protokol kesehatan dan meningkatkan upaya testing, tracking dan treatment.
Baca juga: Pemkot Jogja Kaji Kemungkinan Pengunjung Malioboro Wajib Sudah Divaksin
“Testing, tracking dan treatment harus terus digencarkan sehingga dapat mendeteksi persebaran Covid-19 terutama di luar Jawa agar ada upaya pencegahan,” ujarnya.
Pada bagian lain Ace mengatakan pihaknya juga mendorong pemerintah untuk menggencarkan program vaksinasi bagi semua lapisan masyarakat terutama di daerah yang tingkat mobilitas penduduknya sangat tinggi.
Dia juga meminta pemerintah mencari terobosan agar vaksinasi bisa dilakukan tanpa terkendala akibat akses masyarakat untuk mendapatkan vaksin.
"Jika diperlukan di berbagai tempat-tempat berkumpulnya warga, misalnya mal, pasar, Rumah Ibadah, Balai warga, dan lain-lain, disediakan tempat vaksinasi agar bisa terjangkau masyarakat. Tentu disertai petugas vaksinator sesuai dengan ketentuan medis," kata Ace.
Hanya dengan menggencarkan vaksinasi maka bangsa Indonesia dapat keluar dari penularan Covid-19. Masyarakat harus terus diedukasi untuk melakukan vaksinasi dan bersedia untuk divaksin.
Selain itu, Ace menyebutkan dalam menerapkan kebijakan PPKM pemerintah harus lebih maksimal dalam mendistribusikan bantuan sosial (bansos).
"Saya melihatnya belum maksimal. Program rutin bansos saja seperti PKH dan BPNT belum tersalurkan dengan baik. Apalagi program-program yang ditujukan sebagai safety net dari dampak PPKM ini seperti BST (Bantuan Sosial Tunai) yang jumlah penerimanya jauh lebih banyak," kata politisi Golkar itu.
Dia memberi contoh Program PKH yang hingga Juli 2021 sudah terealisasi Rp 5,15 triliun untuk sejumlah 7,44 juta KPM. Padahal target penerima bantuan PKH ini 10 juta KPM.
“Kemudian pada program Kartu Sembako pada Juli terealisasi Rp9,4 triliun untuk 15,67 juta KPM dengan jumlah KPM sebanyak 18 juta KPM. Jadi program regular saja belum tersalurkan secara maksimal, apalagi program baru seperti BST," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
Advertisement

Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
Advertisement