Advertisement
Satgas Siapkan 2 Fasilitas Covid-19 di Jogja dan Lampung
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). - Antara Foto/Galih Pradipta
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengaku sedang melakukan konstruksi proyek Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 dan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) Darurat di Lampung dan Jogja.
Ketua Pembangunan RSD Covid-19 Satgas Covid-19 Danis H. Sumadilaga mengatakan pihaknya secara umum bertugas untuk membangun fasilitas Isoter Darurat untuk orang tanpa gejala (OTG) dan pasien Covid-19 bergejala ringan, sedangkan RSD Covid-19 untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.
Advertisement
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang mengubah Hotel Mutiara Malioboro dan Hotel Mutiara Malioboro II menjadi fasilitas Isoter dan menambah kapasitas intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul Muluk.
"Saya baru survey kemarin [ke Hotel Mutiara Malioboro dan Hotel Mutiara Malioboro II], hari ini baru tahap pelaksanaan kegiatan," katanya kepada Bisnis, Senin (2/8/2021).
Danis menyatakan proyek fasilitas Isoter di Jogja tersebut merupakan hasil dari permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Ini Kriteria Kategori Jenazah Covid-19 Sesuai Aturan Kemenkes
Danis menjelaskan pihaknya akan bertugas untuk memeriksa kesiapan kedua hotel tersebut untuk menjadi fasilitas Isoter di Yogyakarta. Adapun, beberapa hal yang akan diperiksa adalah jaringan listrik, jaringan perpipaan, dan lainnya.
Pada sisi lain, Danis mengatakan pihaknya akan menambah 26 unit ICU di RSUD Dr. H. Abdul Muluk. Danis berujar angka tersebut dipilih untuk mengurangi angka bed occupation ratio (BOR) di Provinsi Lampung.
"Minggu ini keduanya selesai," katanya.
Dengan kata lain, Satgas Covid-19 akan menambah tujuh fasilitas bagi pasien Covid-19 pada minggu ini. Danis menyampaikan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR masih mencari alternatif pendanaan untuk membiayai seluruh proyek tersebut.
"Untuk ini [konversi RSD Covid-19] kan belum ada anggarannya. Jadi, kami akan cari pemanfaatan anggaran yang ada di Kementerian PUPR dari refocusing atau cara lain. Seiring dengan keperluan [pembiayaan] ini, kami tetap lakukan konversi," ucapnya.
Sebelumnya, Danis berujar salah satu parameter dilakukannya proyek konversi RSD Covid-19 adalah angka kasus positif Covid-19 dan angka BOR di sebuah provinsi. Saat ini, Danis menyampaikan pihaknya sedang melakukan konversi pada Wisma Haji Donohudan di Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
Advertisement
Operasional Lima SPPG di Kulonprogo Dihentikan Sementara
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, DLH Sleman Tak Tambah Tempat Sampah Wisata
- Satpol PP DIY Andalkan Jaga Warga Amankan Libur Nataru
- Disnakertrans DIY Pastikan Pakai Formula Baru Penetapan UMP 2026
- Pemkab Kulonprogo Apresiasi Atlet Berprestasi PORDA XVII 2025
- Iko Uwais Ungkap Inspirasi Film Laga Timur
- Pulau Tidung Jadi Pilihan Favorit Liburan Akhir Tahun Dekat Jakarta
- Pensiun Massal, 93 Sekolah di Sleman Dipimpin Plt Kepala Sekolah
Advertisement
Advertisement




