Advertisement

Kalemdiklat Polri Akan Jadikan Semua Kampus di Lemdiklat Jadi Objek Vital Polri

Media Digital
Kamis, 08 Juli 2021 - 23:47 WIB
Budi Cahyana
Kalemdiklat Polri Akan Jadikan Semua Kampus di Lemdiklat Jadi Objek Vital Polri Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel bertekad menjadikan seluruh kampus di bawah Lemdiklat Polri sebagai objek vital Polri. Seiring dengan pelaksanaan transformasi pendidikan Polri, dia optimis niat baik itu dapat terwujud.

Rycko menyampaikan tekadnya itu kepada Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat mereka ketemu dan diskusi sekira lima jam di Lemdiklat Polri bebeapa waktu lalu.  "Saat ini di bawah saya ada 46 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak mendapat amanah memimpin Lemdiklat Polri pada 18 Februari lalu saya telah bertekad menjadikan semua kampus Polri sebagai objek vital Polri. Ini sangat penting karena mendidik seluruh personil Polri di kampus-kampus tersebut," jelas Rycko.

Advertisement

Dia sadar untuk mewujudkan tekadnya tersebut butuh perjuangan dan pengorbanan. Apalagi sampai sekarang masih banyak stigma negatif terkait dengan bekerja di Lemdik.

"Bersama teman-teman di Lemdiklat Polri, saya berusaha secara optimal merubah stigma Lemdik sebagai tempat tugas yang kurang menarik, kurang diminati, banyak yang menghindar, menolak, sedih, bahkan rasanya mau kiamat saja ketika ditugaskan di Lemdik," papar Rycko.

Kenyataannya, lanjut mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu, Lemdik menjadi tempat buangan, parkir, orang kasus atau menunggu proses sidang kasusnya, tempat lompatan mencari jabatan, numpang jabatan dan seterusnya.

Begitu ditempatkan di Lemdik, tambah Rycko, ada yang langsung turun semangatnya, hilang kreativitasnya, lenyap inovasinya, dan terus mencari jalan peruntungan agar segera pindah dari Lemdik.

"Setidaknya berusaha pindah ketiga tempat favorit yang berkaitan dengan perijinan, dengan pengaturan sumber daya manusia, dan yang berkaitan dengan perampasan hak asasi manusia. Tentunya tidak semua petugas polisi memiliki stigma seperi itu. Hanya sebagian kecil saja," tegas Rycko yang selama ini dikenal sebagai jenderal polisi yang senang belajar termasuk mendalami agama.

Rycko mengatakan semua itu saat Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar  Ilmu Kepolisian dirinya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada Senin, 21 Juni 2021 lalu. Rycko menyampaikan Visi Mewujudkan lembaga pendidikan Polri menjadi "centre of excellence" dalam mencetak anggota Polri yang Presisi.

"Untuk mencapai kebijakan yang menjadi visi di atas maka disusun strategi pencapaiannya yaitu Lemdiklat "learning" dan memposisikan kampus Polri sebagai objek vital Polri," papar Rycko.

Menurut Rycko agar kampus dapat dijadikan sebagai objek vital Polri maka ditetapkan program prioritas Lemdiklat "learning". Seluruhnya ada delapan program.  Pertama, mewujudkan kampus yang sehat. Kedua, mewujudkan kampus yang aman. Ketiga, mewujudkan kampus sebagai pusat keunggulan. Keempat, mewujudkan kampus tempat favorit dan prestasi. Kelima, membangun kampus dengan kurikulum kekinian dan menjawab tantangan tugas. Keenam, membangun kampus dengan struktur kuat. Ketujuh, membangun kampus kebangsaan. Kedelapan, mewujudkan pendidikan tinggi  ilmu kepolisian yang inklusif untuk umat manusia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Siaran Pers

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement